HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN COVID-19 DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN DAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
Abstract
Program Krisis kesehatan mental membayangi dunia karena saat ini jutaan orang di berbagai negara terancam oleh kematian dan penyakit infeksi Corona virus disease-19 (COVID-19) dan terpaksa menjalani karantina, isolasi, kemiskinan, kekacauan ekonomi, ketidakpastian dan ketakutan akibat pandemi COVID-19. Hal ini tentu juga berdampak pada kesehatan mental bagi mereka misalnya depresi, kecemasan, dan trauma psikologis akibat menyaksikan dan mengalami kejadian tidak menyenangkan terkait COVID-19. Seorang pasien yang terinfeksi COVID-19 tidak hanya perlu diperhatikan kesehatan fisiknya, tetapi juga kesehatan mentalnya. Termasuk menghilangkan kecemasan dengan mulai menerima situasi ini sebagai kenyataan. Religiusitas dianggap dapat mengurangi kecemasan yang dialami pasien terinfeksi COVID-19. Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien terinfeksi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang dengan analitik korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dan didapatkan 44 sampel. Alat ukur menggunakan Skala Religiusitas Maharani. Pada skala I nilai koefisien validitasnya 0,307-0,742, reliabilitasnya 0,939, pada skala II nilai koefisien validitasnya 0,348-0,810, dengan reliabilitasnya 0.837 sedangkan alat ukur kecemasan Zung Self Rating Anxiety Scale yang memiliki nilai konsistensi internal tinggi dengan Cronbach Alpha (CA) =0,880. Berdasarkan hasil penelitian bahwa religiusitas berhubungan negatif dengan kecemasan ringan hingga sedang dengan nilai korelasi Spearman (r) sebesar -0,024, menunjukkan signifikansi sedang dengan p=0,028.
Kata Kunci : Religiusitas, Tingkat Kecemasan, COVID-19, Bapelkesmas Bali.