PENGARUH EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH TUNGGAL (ALLIUM SATIVUM L.) TERHADAP VIABILITAS SEL PBMC YANG TERPAPAR HIDROGEN PEROKSIDA SECARA IN VITRO
Abstract
ABSTRAK
Kematian sel merupakan salah satu akibat dari kerusakan DNA yang disebabkan oleh reactive oxygen species (ROS). Bawang putih tunggal diketahui memiliki banyak kandungan antioksidan yang berpotensi untuk mencegah kematian sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol bawang putih tunggal dapat mencegah kematian sel PBMC yang disebabkan oleh H2O2 yang merupakan ROS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan kultur PBMC yang berjumlah 25 sumur dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yakni P0 (normal salin), P1 (H2O2 0,3%), P2, P3, dan P4 (H2O2 0,3% dan ekstrak etanol bawang putih tunggal dengan dosis masing-masing 5%, 10%, dan 20%). Sampel kemudian diinkubasi pada suhu 37oC CO2 5% selama 1 jam dan kemudian dipanen dan dilakukan perhitungan jumlah sel. Analisis data dilakukan dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah sel PBMC viabel antara P1 dan P3 sebesar -145.000 (IK95% -170.970,04 – (-119.029,96)), dan antara P1 dan P4 sebesar -20.000 (IK95% -45.970,03 – 5.970,03). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol bawang putih tunggal dengan dosis 10% dapat mencegah kematian sel akibat paparan radikal bebas, tetapi dosis 20% menyebabkan efek toksik terhadap PBMC.
Kata kunci: viabilitas sel, ROS, bawang putih tunggal, PBMC