PERBEDAAN TINGKAT KONSENTRASI PADA MURID SMA ANTARA DUDUK DAN DUDUK-BERDIRI-STRETCHING PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 SINGARAJA
Abstract
ABSTRAK
Proses pembelajaran SMA di Indonesia pada umumnya berlangsung selama delapan jam sehari dengan waktu istirahat sebanyak dua kali. Posisi duduk yang terlalu lama dapat menimbulkan masalah seperti nyeri punggung bagian bawah, kelelahan, dan bisa membuat siswa mengantuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara duduk dan duduk-berdiri-stretching terhadap konsentrasi belajar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian two period cross-over pre and post-test group design. Sumber data berasal dari siswa/siswi SMA Negeri 1 Singaraja kelas X pada tahun 2018 yang berjumlah 36 orang. Subjek akan dibagi menjadi dua kelompok dimana setiap kelompok berjumlah 18 orang dan akan menjalani dua kali sesi eksperimen. Setiap kelompok akan bergantian dalam mendapatkan perlakuan dan tidak mendapatkan perlakuan. Dengan metode ini setiap kelompok akan menjalani dua kali eksperimen. Analisis data dibagi menjadi tiga analisis yaitu analasis efek periode dengan uji Mann-Whitney, analisis efek sisa dengan uji Wilcoxon, dan analisis efek perlakuan dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok duduk-berdiri-stretching memiliki tingkat konsentrasi lebih baik dengan rerata penurunan nilai konsentrasi lebih rendah yaitu -1,19±3,25 dibandingkan kelompok duduk dengan rerata penurunan nilai konsentrasi 1,47±2,19 dengan nilai p = 0,001 yang menunjukan perbedaan yang signifikan antar posisi-belajar.
Kata kunci: Konsentrasi belajar, duduk, duduk-berdiri-stretching