KARAKTERISTIK IBU YANG MENJALANI KRIOTERAPI DI TIGA PUSKESMAS KOTA DENPASAR SELAMA TAHUN 2017-2019
Abstract
Lesi prakanker serviks atau cervical intraepithelial neoplasia (CIN) adalah kondisi awal terjadinya perubahan yang mengarah ke kanker serviks. Pada pelayanan primer dapat dilakukan deteksi dini lesi prakanker serviks menggunakan tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Dalam pemeriksaan ini, apabila ditemukan IVA positif maka akan dilakukan pengobatan dengan krioterapi. Krioterapi merupakan metode menghancurkan jaringan dan membekukan sel abnormal menggunakan gas CO2 atau N2O. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik ibu yang menjalani krioterapi di tiga puskesmas Kota Denpasar selama tahun 2017-2019. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observasional dengan metode potong lintang. Sampel diambil dari populasi berdasarkan kriteria inklusi yaitu ibu dengan IVA positif dan kriteria eksklusi meliputi puskesmas dengan data rekam medis yang tidak lengkap. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 24 untuk mendapatkan karakteristik ibu yang menjalani krioterapi berdasarkan usia, usia pertama kali menikah, jumlah pasangan, paritas, alat kontrasepsi dan merokok. Hasil penelitian menunjukan mayoritas karakteristik ibu yang menjalani krioterapi di tiga puskesmas Kota Denpasar selama tahun 2017-2019 memiliki usia ? 30 tahun (69,0%), usia pertama kali melakukan hubungan seksual ? 20 tahun (58,6%), memiliki 1 pasangan seksual (100%), memiliki paritas sebanyak ? 2 anak (72,4%), menggunakan alat kontrasepsi hormonal (51,7%), dan tidak merokok (86,2%).
Kata kunci : Lesi Prankanker, IVA, Krioterapi