UJI HAYATI LARVA NYAMUK Aedes aegypti TERHADAP LARVASIDA TEMEPHOS 1% (ABATE 1 SG) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI DI KELURAHAN SESETAN DENPASAR SELATAN
Abstract
Larvasida temephos 1% (Abate 1 SG) merupakan jenis larvasida yang sudah lama digunakan untuk mengontrol nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit dengue. Penggunaan dalam waktu yang lama dan dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan terjadinya resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari berbagai konsentrasi temephos 1% (Abate 1 SG) dan mengetahui status resistensi larva Aedes aegypti terhadap temephos 1% (Abate 1 SG) di Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan. Penelitian ini berupa penelitian eksperimental murni dengan uji hanya setelah mendapatkan perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Larva Aedes aegypti instar III akhir/IV awal hasil rearing dari larva yang didapatkan di Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan diuji dengan konsentrasi temephos 0.003 mg/l; 0.006 mg/l; 0.012 mg/l; 0.024 mg/l; dan 0.05 mg/l. Jumlah kematian larva dihitung setelah 24 jam dan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Analisis data dilakukan dengan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney dan didapatkan nilai p<0.05 pada Kruskal Wallis yang berarti terdapat perbedaan rerata kematian larva Aedes aegypti terhadap variasi konsentrasi temephos. Menurut uji dengan dosis diagnosis WHO (0.012 mg/l), larva Aedes aegypti di Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan masih sensitif terhadap temephos dengan kematian 100%. Lethal Concentration (LC) 50 dan 99 didapatkan pada konsentrasi 0.003 mg/l dan 0.011 mg/l. Dapat disimpulkan bahwa larva Aedes aegypti di Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan tidak resisten dengan temephos 1% (Abate 1 SG), sehingga larvasida tersebut masih efektif untuk digunakan.