HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN KELEBIHAN BERAT BADAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA SINGAKERTA, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR
Abstract
Kejadian kelebihan berat badan pada anak sekolah merupakan masalah yang serius karena dapat berlanjut hingga usia dewasa dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Penyebab dari kelebihan berat badan adalah asupan energi yang berlebihan dari makanan dan pengeluaran energi yang kurang dari rendahnya aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik terhadap kejadian kelebihan berat badan pada anak sekolah dasar di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian potong lintang Singakerta dengan mengambil 114 sampel dengan cara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan jumlah anak yang kelebihan berat badan sebanyak 21,9%. Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan bahwa hubungan pola makan anak dan kelebihan berat badan seperti, pola makan karbohidrat (p=0,019), protein (p=0,013), sayuran (p=0,071), buah (p=0,183), susu atau olahanya (p=0,092), makanan cepat saji (p=0,818), minuman manis (p=0,007), dan camilan (p= 0,828). Hasil analisis uji Chi-Square terhadap aktivitas fisik dan kelebihan berat badan didapatkan p=0,302. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan karbohidrat, protein, dan minuman manis terhadap kelebihan berat badan, namun tidak terdapat hubungan antara pola makan sayuran, buah, susu, makanan cepat saji, dan camilan terhadap kejadian kelebihan berat badan pada anak sekolah dasar. Penelitian ini juga tidak menunjukkan terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap kelebihan berat badan pada anak sekolah dasar.
Kata kunci: Kelebihan berat badan, anak sekolah dasar, pola makan, aktivitas fisik