VARIABILITAS TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI BERDASARKAN DERAJAT HIPERTENSI: STUDI POTONG -LINTANG PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP SANGLAH
Abstract
Derajat hipertensi merupakan salah satu faktor penting yang telah umum diketahui berhubungan dengan kerusakan organ pada penderita hipertensi. Namun berbagai penelitian terkini menunjukkan bahwa variabilitas tekanan darah (VTD) memberikan stres tambahan secara independen dan memiliki korelasi yang lebih tinggi terhadap kerusakan organ. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan VTD dan derajat hipertensi. Penelitian dilakukan dengan metode observasional deskriptif menggunakan data primer melalui anamnesis dan pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali (interval 2 menit), serta data sekunder diperoleh dari rekam medis. Derajat hipertensi ditentukan melalui rerata tekanan darah yang kemudian diklasifikasikan menjadi hipertensi terkontrol (H0), hipertensi tidak terkontrol ringan (H1), dan hipertensi tidak terkontrol sedang-berat (H2). VTD digambarkan melalui median perbedaan tekanan darah dan koefisien cronbach’s alpha. Dari 37 sampel, sebagian besar adalah laki-laki (65%), berusia 51-60 tahun (54%), dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (62%), aktivitas fisik rendah (81%) dan tidak bekerja (38%); sedangkan konsumsi rokok (16%), konsumsi garam berlebih (43%), konsumsi kopi (46%), dan konsumsi alkohol (11%) tergolong rendah. Sebagian besar menderita penyakit ginjal kronis (78%), H1 (49%), dan mengonsumsi ?2 obat antihipertensi (81%), sebagian besar golongan ACEI/ARB (84%). VTD sistolik diperoleh: 4mmHg (0,97), VTD diastolik: 3mmHg (0,97), dan variabilitas mean arterial pressure: 2mmHg (0,97). VTD terbesar terjadi pada VTD sistolik H0: 9mmHg (0,75). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nampaknya tidak ada hubungan antara VTD dengan derajat hipertensi.
Kata kunci: Variabilitas tekanan darah, derajat hipertensi