PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GANGGUAN FUNGSI GINJAL PADA PASIEN HIV YANG MENGGUNAKAN TERAPI ARV BERBASIS TENOFOVIR DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Abstract
Tenofovir adalah bagian dari terapi ARV lini pertama pada pasien HIV dan diketahui bahwa penggunaan tenofovir menimbulkan gangguan fungsi ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi dan karakteristik gangguan fungsi ginjal pada pasien HIV yang menggunakan terapi ARV berbasis tenofovir di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan teknik potong lintang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu rekam medis pasien, dengan populasi terjangkau adalah pasien HIV yang menggunakan ARV berbasis tenofovir di Klinik VCT RSUP Sanglah Denpasar. Prevalensi gangguan fungsi ginjal adalah 61,7%, yang dijumpai lebih banyak pada laki-laki (54%) dan memiliki rerata usia 42,06 + 9,13 tahun. Sebagian besar pasien berasal dari Bali (92%), pegawai swasta (50%), SMA (20%) dan pasien sudah menikah (74%). Durasi terapi paling banyak terdapat pada kelompok 12-36 bulan (64%) dan rerata baseline CD4 adalah 132,9 + 115 sel/µL. Selisih penurunan GFR terbagi menjadi tiga kelompok durasi terapi, memiliki rentang yang paling sempit pada kelompok durasi terapi lebih dari 36 bulan dan sebanyak 33 pasien mengalami penurunan terhadap fungsi ginjal dengan tren yang meningkat seiring peningkatan durasi terapi.
Kata Kunci: HIV, human immunodeficiency virus, terapi antiretroviral, ARV, tenofovir, TDF, laju filtrasi glomerolus, GFR, gangguan fungsi ginjal, penurunan fungsi ginjal