CONCORDANCE OF PROCALSITONIN LEVEL USING ELECTROCHEMILUMINESCENCE IMMUNOASSAY (ECLIA) METHOD AND FLOURESCENCE IMMUNOASSAY (FIA) METHOD AT SANGLAH HOSPITAL DENPASAR
Abstract
LATAR BELAKANG. Sepsis merupakan penyebab kematian terbesar pada pasien kritis. Penggunaan biomarker seperti procalcitonin sangat membantu penegakan diagnosis dan pemberian terapi yang tepat. Procalcitonin (PCT), merupakan prohormon dari hormon calcitonin dan dihasilkan selama proses inflamasi terkait endotoksin bakteri dan sitokin inflamasi. Ada beberapa metode pemeriksaan procalcitonin, seperti metode Electrochemiluminenscence Immunoassay (ECLIA) dan Flourescence Immunoassay (FIA).
TUJUAN. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil pemeriksaan PCT antara metode ECLIA dan metode FIA.
METODE. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 17, dilaksanakan dengan rancangan penelitian analitik potong lintang (cross sectional) dari pemeriksaan PCT dengan metode ECLIA pada alat Cobas e601 Roche, dan metode FIA pada alat Nano Entek FREND. Analisis bivariat menggunakan Uji T berpasangan dengan P<0,05.
HASIL. Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Sanglah pada Februari-April 2019 mendapatkan nilai median kadar procalcitonin dengan metode ECLIA 0.52 (0.03-129.6)ng/mL dan metode FIA sebesar 0.78 (0.07-32)ng/mL. Ditemukan korelasi positif kuat antara kedua metode menggunakan Uji korelasi spearman r 0,973 dengan p= 0,000. Uji kesesuaian Bland-Altman didapatkan derajat kesesuaian antara metode ECLIA dengan FIA p = 0.326.
SIMPULAN. Tidak terdapat perbedaan bermakna dari hasil pemeriksan PCT menggunakan metode ECLIA dengan metode FIA.
Kata Kunci: procalcitonin, ECLIA, FIA.