HUBUNGAN SUHU TUBUH ISTIRAHAT DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Abstract
Kondisi dimana lemak tubuh berlebih yang dapat digambarkan melalui indeks massa tubuh (IMT) disebut
obesitas. Obesitas diakibatkan oleh kurangnya pengeluaran energi yang dipengaruhi oleh tingkat aktivitas
dan olahraga secara umum serta metabolisme basal tubuh. Produksi panas yang dihasilkan dari
metabolisme basal dapat diindikasikan oleh pengukuran suhu basal. Metode penelitian ini adalah
pendekatan analitik potong lintang dengan melakukan pengukuran suhu tubuh istirahat, tinggi badan,
berat badan dan perhitungan IMT. Uji analisis menggunakan uji non-parametrik Rank Spearman. Temuan
penelitian ini membuktikan adanya korelasi yang bermakna antara suhu tubuh istirahat dengan IMT,
dengan nilai p sebesar 0,001. Koefisien korelasi didapatkan -0,878 menunjukkan hubungan tersebut
berbanding terbalik. Suhu tubuh istirahat menandakan panas yang dihasilkan oleh proses metabolisme
basal dan efek termik makanan. Proses metabolisme menggunakan lemak sebagai sumber energi panas
dapat mengurangi kandungan lemak dalam tubuh.
Kata kunci: suhu tubuh istirahat, IMT, metabolisme basal