PREDIKTOR IMMUNOLOGICAL FAILURE PADA POPULASI UMUM PASIEN HIV/AIDS DI KABUPATEN BADUNG, BALI: STUDI KOHORT RETROSPEKTIF
Abstract
Immunological failure (IF) dalam kriteria imunologis kegagalan terapi HIV/AIDS dibutuhkan di negara
berpenghasilan menegah ke bawah seperti Indonesia meskipun viral load merupakan standar untuk
mengevaluasi kegagalan terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian dan faktor
prediktor IF pada populasi umum pasien HIV/AIDS di Kabupaten Badung, Bali. Data diekstrak dari data pasien
CST RSUD Badung dengan model penelitian kohort retrospektif. Setelah satu tahun pengamatan 53 pasien
(27,5%) dari 193 pasien HIV/AIDS mengalami IF. Empat dari 10 faktor yang signifikan dalam analisis adalah
faktor pekerjaan (HR 2,42; IK 1,64-4,64), jarak tempat tinggal dari penyedia layanan kesehatan (HR 6,64; IK
2,04-21,60), nadir CD4 (5,73; IK 1,75-18,80), dan berat badan (HR 2,36; IK 1,24-4,50). Infeksi penyerta
signifikan (HR 3,07; IK 1,28-7,34) jika faktor nadir CD4 dihilangkan dari analisis multivariat. Disimpulkan
bahwa angka kejadian IF adalah sebesar 27,5 % dengan jarak tempat tinggal, pekerjaan, berat badan, nadir CD4
dan infeksi penyerta sebagai prediktor terjadinya IF pada populasi umum pasien HIV/AIDS di Kabupaten
Badung, Bali.
Kata kunci : Immunological failure, prediktor, HIV/AIDS, kohort retrospektif