HUBUNGAN TINGKAT INKONTINENSIA URIN DENGAN DERAJAT DEPRESI PADA PASIEN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA WANA SERAYA DENPASAR
Abstract
Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lanjut usia adalah inkontinensia urin. Meskipun inkontinensia urin tidak termasuk dalam penyakit yang dapat mengancam nyawa, namun inkontinensia urin dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis seseorang. Salah satu dampak dari inkontinensia urin adalah depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat inkontinensia urin dengan derajat depresi. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan 23 orang lanjut usia sebagai sampel (total sampling). Inkontinensia urin ditentukan dengan menggunakan kuesioner International Consultation on Incontinence Questionnaire-Urinary Incontinence (ICIQ-UI) Short Form dan depresi ditentukan melalui skoring kuisioner Geriatric Depression Scale (GDS) Short Form. Pada penelitian ini didapatkan bahwa prevalensi inkontinensia urin pada lansia di Panti Sosial Tresna Werda Wana Seraya sebesar 46%. Lansia yang mengalami inkontinensia urin dan depresi sebanyak 60,9% sedangkan lansia yang mengalami inkontinensia urin tetapi tidak mengalami depresi sebanyak 39,1%. Berdasarkan uji korelasi spearman, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat inkontinensia urin, maka semakin tinggi pula derajat depresi (r = 0,637, P = 0,01).
Kata Kunci: tingkat inkontinensia urin, derajat depresi