HUBUNGAN KOMPARASI PENURUNAN GLUKOSA ANTARA TABUNG VACUTAINER NaF DAN TABUNG SST PADA PASIEN DIABETES MELITUS
Abstract
Pengukuran kadar glukosa darah adalah salah satu tes diagnostik yang paling umum digunakan. Pengukuran yang akurat dan tepat dari glukosa darah sangat penting dalam menentukan diagnosis dan penanganan terhadap penyakit Diabetes melitus (DM). Berbagai faktor dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, dimana salah satunya adalah penggunaan antikoagulan tambahan pada tabung penyimpanan darah itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kadar glukosa pada penggunaan tabung vacutainer NaF Oksalat dibandingkan dengan tabung SST dengan metode pemeriksaan sebelum 2 jam pengambilan darah pertama dan sesudah penundaan 8 jam. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental analitik. Sampel penelitian diambil dari darah 15 orang pasien DM yang melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Sanglah Denpasar. Dengan mengikuti metode yang sudah ada, sampel dimasukan kedalam 2 tabung yang berbeda dan dilakukan pemeriksaan sebelum 2 jam pengambilan darah pertama. Tabung disimpan selama 8 jam, kemudian dilakukan pemeriksaan kedua. Pada pemeriksaan sebelum 2 jam pengambilan darah pertama, didapatkan kadar glukosa yang lebih tiggi pada tabung NaF dengan nilai rerata sebesar 147,93 mg/dl, sedangkan tabung SST dengan nilai rerata sebesar 135,53±47,03 mg/dl. Sementara pada pemeriksaan dengan penundaan 8 jam, didapatkan nilai rerata kadar glukosa pada tabung NaF sebesar 145,67 mg/dl dan nilai rerata kadar glukosa pada tabung SST sebesar 137,87 mg/dl. Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada perbandingan kedua tabung maupun korelasi antar tabung dengan lama penyimpanan setelah dianalisis menggunakan uji statistik independent t-test dan juga paired t-test.
Kata kunci: glukosa darah, tabung vacutainer SST, tabung vacutainer NaF Oksalat