INSOMNIA YANG DIKAITKAN DENGAN TRAVELLING
Abstract
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders fourth edition (DSMIV),insomnia merupakan suatu keluhan yang dialami pasien berupa kesulitan dalam
memulai tidur, mempertahankan kondisi tidur (tidak terbangun), atau tidur yang tidak
menyegarkan selama 1 bulan atau lebih. Pada umumnya sekitar 35% orang dewasa
mengalami insomnia selama satu tahun, setengahnya merupakan insomnia berat.
Perbandingan terjadinya insomnia pada wanita dan pria adalah 1,5:1. Saat seseorang
bepergian jauh juga akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan tidur karena adanya
perbedaan waktu antara daerah yang satu dengan lainnya. Hal ini sering disebut sebagai
jet lag. Pada intinya, jet lag merupakan akibat dari ketidaksesuaian yang terjadi setelah
melewati daerah dengan waktu yang terlalu cepat. Jet lag memiliki ciri ketidaksesuaian
yang sementara antara endogen sirkardian tidur/bangun dan lingkungan fisik eksternal
yang mengarah pada perubahan waktu. Hal ini dapat di terapi dengan mengatur kembali
ritme sirkardian baik itu dengan mengatur ulang ritme tidur seseorang maupun dengan
terapi farmakologis lain yang sesuai.
Downloads
Download data is not yet available.
How to Cite
LIDYA YANTI, Erica.
INSOMNIA YANG DIKAITKAN DENGAN TRAVELLING.
E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], v. 1, n. 1, dec. 2012.
ISSN 2303-1395.
Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/4273>. Date accessed: 22 nov. 2024.
Section
Articles
Keywords
Insomnia, Jet lag