PREDIKTOR KEPATUHAN PENGGUNA ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS LELAKI SEKS DENGAN LELAKI DI KLINIK BALI MEDIKA TAHUN 2013 & 2014
Abstract
Peningkatan kualitas hidup seorang pasien dengan HIV/AIDS dapat dicapai dengan meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi antiretroviral (ARV). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prediktor yang memengaruhi status kepatuhan dan waktu pasien cenderung untuk mulai tidak patuh sehingga diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kepatuhan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam menjalani terapi ARV. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional-analitik dengan pendekatan longitudinal. Dengan menggunakan 236 rekam medis ODHA lelaki seks dengan lelaki (LSL) di Klinik Bali Medika yang menjalani terapi mulai dari tahun 2013 dan 2014. Data yang dapat dikumpulkan berdasarkan tanggal pengambilan kembali obat ARV, umur, pekerjaan, efek samping, adanya pendamping minum obat (PMO), jumlah CD4, tempat tinggal, dan tingkat pendidikan dilakukan analisis univariat, bivariat, dan survival dengan uji Chi-Square. Delapan puluh enam (36,4%) pasien dari 236 sampel yang diteliti, ditemukan patuh dalam pengobatannya. Pada analisis bivariat tidak ditemukannya hubungan yang signifikan antara umur, pekerjaan, efek samping, PMO, jumlah CD4, tempat tinggal, dan tingkat pendidikan dengan status kepatuhan. Namun, jika dilihat dari proporsi ketidakpatuhan lebih tinggi terjadinya pada umur <40 tahun (64,5%), ODHA LSL yang memiliki pekerjaan (64,3%), tidak memiliki efek samping (64,1%), berpendidikan tinggi (65,1%), tidak memiliki PMO (63,6%), memiliki CD4 ³500 sel (73,9%), dan yang tinggal di luar Kuta (64,7%). ODHA LSL yang tergolong pada kelompok tidak patuh penelitian ini cenderung untuk mulai tidak patuh pada bulan kedua pengobatan.
Kata kunci: prediktor, kepatuhan, ARV