KARAKTERISTIK DAN KEBERHASILAN TERAPI PASIEN SIFILIS PADA PASIEN LELAKI YANG BERHUBUNGAN SEKS DENGAN LELAKI DI KLINIK BALI MEDIKA PERIODE AGUSTUS 2014 – JULI 2015
Abstract
Menurut data surveilans terpadu biologi dan perilaku (STBP) 2013, grafik mengenai prevalensi HIV dan IMS lain tahun 2007 sampai 2013 memiliki kecenderungan yang sama pada semua populasi berisiko, kecuali pada lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) yang cenderung mengalami peningkatan terutama prevalensi sifilis. Dengan mengetahui karakteristik sosio-demografis dan karakteristik penyakit sifilis pada pasien LSL, pemberian informasi mengenai pencegahan sifilis ditekankan terhadap pasien yang lebih berisiko, berperan penting dalam upaya pencegahan, serta dapat meningkatkan keberhasilan terapi sifilis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosio-demografis, karakteristik penyakit sifilis, dan keberhasilan terapi pasien sifilis pada populasi LSL di Klinik Bali Medika periode Agustus 2014 – Juli 2015. Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional ini menggunakan data rekam medis pasien. Hasil penelitian ini adalah proporsi pasien sifilis pada populasi LSL terbesar dimiliki oleh pasien pada rentang usia 25 – 30 tahun, belum menikah, pendidikan SMA atau sederajat, melakukan hubungan seksual insertive dan receptive, tidak menggunakan kondom, status HIV positif, tanpa riwayat sifilis, dan stadium dini. Tanda yang paling sering muncul adalah rash. Keberhasilan terapi tercapai sebesar 28,4%. Simpulan dari penelitian ini adalah pasien dengan karakteristik tertentu lebih sering terkena sifilis dan berhasil diterapi.
Kata Kunci : sifilis, LSL, sosio-demografis, keberhasilan terapi