FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK DI KELURAHAN DANGIN PURI KECAMATAN DENPASAR TIMUR TAHUN 2014
Abstract
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi pada saluran pernapasan baik saluran pernapasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan berbagai spektrum penyakit dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan. ISPA sering dijumpai di negara-negara berkembang. Di Bali, ISPA merupakan penyakit tersering dan menempati posisi pertama sepuluh besar penyakit terbanyak yang tercatat di puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan ISPA. Penelitian ini menggunakan studi analitik cross-sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 165 orang yang diambil secara konsekutif pada lima taman kanak-kanak di Kelurahan Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square menyatakan bahwa terdapat hubungan antara status gizi ( p < 0,0001; RP = 1,593; IK 95% 1,314; 1,930), paparan terhadap asap rokok (p < 0,0001; RP = 1,758; IK 95% 1,359; 2,274), pola pemberian ASI (p < 0,0001; RP = 1,592; IK 95% 1,184; 2,141) dan kepadatan hunian (p < 0,0001; RP = 1,708; IK 95% 1,379; 2,116) dengan kejadian ISPA. Sedangkan status imunisasi dasar, berat, dan tingkat pendidikan ibu tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian ISPA. Prevalensi ISPA pada siswa taman kanak-kanak cukup tinggi (63%) dan terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi, paparan asap rokok, pola pemberian ASI, dan kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada siswa taman kanak-kanak. Rekomendasi dalam upaya penurunan angka kejadian ISPA berupa peningkatan sikap dan pengetahuan masyarakat tentang faktor-faktor pencetus terjadinya suatu penyakit khususnya ISPA dengan cara penyuluhan kesehatan.