HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I PERIODE BULAN NOVEMBER TAHUN 2013
Abstract
Diare masih tetap potensial berkembang di Indonesia sebagai masalah kesehatan masyarakat. Angka kematian akibat diare cenderung sudah menurun, tetapi kejadian sakit diare, terutama yang menyerang Balita di daerah pedesaan, cenderung masih dominan. Rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang analitik untuk mengetahui perilaku berisiko seperti cara memberi makanan pada balita, mencuci tangan, dan memasak air minum sebagai faktor risiko terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sukawati I pada bulan November 2013. Responden dalam penelitian ini adalah ibu balita yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Sukawati I dan telah memberikan persetujuan untuk mengikuti penelitian ini. Responden berjumlah 120 orang jumlah. Responden terbanyak adalah ibu berusia 21-30 tahun (58,3%), pendidikan rendah (47,5%), dan bekerja (51,7%). Prevalensi diare dalam 6 bulan terakhir adalah sebesar 70%. Balita mengalami diare sebesar 76,7% pada ibu yang memberi makan anaknya dengan makpakang, 84,2% pada ibu yang tidak mencuci tangan dengan sabun, dan 84,6% pada ibu yang tidak memasak air sebelum dikonsumsi. Kebiasaan makpakang dengan kejadian diare pada balita tidak ditemukan hubungan yang bermakna (p=0,358 dan ?2 = 0,847). Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita (p=0.001 dan ?2 = 10,44). Memasak air memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita (p=0,015 dan ?2 = 5,877).