KENDALA DAN STRATEGI DALAM MENJAGA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KITAMANI I KABUPATEN BANGLI
Abstract
Hipertensi diperkirakan menyebabkan 6% kematian diseluruh dunia. Berdasarkan studi nasional NHANES III di Amerika Serikat, kurang dari seperempat pasien hipertensi memiliki tekanan darah yang terkontrol dengan baik (di bawah 140/90 mmHg). Ketidakpatuhan menjadi masalah universal, yang dilaporkan menjadi salah satu penyebab utama hipertensi yang sulit disembuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan minum obat hipertensi serta strategi dan kendala yang dialami pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I.Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013 di Puskesmas Kintamani I dengan metode deskriptif cross-sectional. Sampel penelitian adalah penderita hipertensi yang menerima pengobatan hipertensi dan melakukan kontrol di Puskesmas Kintamani I. Data diperoleh dengan metode wawancara terstruktur menggunakan kuisioner dan pengukuran tekanan darah. Data yang diperoleh dianalisis secara unvariat dan bivariat, dan disajikan dalam bentuk tabel naratif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang patuh minum obat antihipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I sejumlah 57,8%. Alasan terbanyak responden rajin minum obat adalah karena ingin cepat sembuh. Sementara, cara terbanyak agar responden dapat minum obat tepat waktu adalah karena kesadaran sendiri dan minta bantuan orang lain untuk mengingatkan. Seratus persen responden mengatakan bahwa penghambat minum obat yang utama adalah karena lupa. Penghambat kontrol terbanyak adalah karena responden merasa sehat, yaitu sebanyak 84,2%. Simpulan dari penelitian ini adalah strategi utama yang dilakukan responden dalam menjaga kepatuhan minum obat yaitu dengan meminta bantuan orng lain untuk mengingatkan. Sedangkan, kendala yang dihadapi responden sehingga tidak patuh adalah akibat lupa dan merasa diri sehat.