TANDA KARDINAL PEMERIKSAAN EKSTERNAL JENASAH DIDUGA TENGGELAM DARI DATA BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK RSUP SANGLAH BALI TAHUN 2012 -2014
Abstract
Kematian dengan tenggelam sulit untuk didiagnosis karena membutuhkan pemeriksaan eksternal dan internal. Jenasah yang diduga tenggelam memerlukan tanda kardinal agar mengarahkan untuk pemeriksaan forensik selanjutnya. Bali sebagai potensi pariwisata air memiliki risiko ditemukannya jenasah kasus diduga tenggelam. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tanda kardinal pada jenasah diduga tenggelam dari data bagian Ilmu Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Bali tahun 2012-2014. Desain penelitian deskriptif retrospektif. Sampel 91 kasus. Berdasarkan karakteristik laki-laki 77 kasus, perempuan 14 kasus, WNI 50 kasus, WNA 41 kasus, anak-anak 12,1%, dewasa 87,9%. Jenasah diduga tenggelam di pantai 52 kasus, kolam renang 8 kasus, sungai 10 kasus, sisanya di rawa dan kamar mandi hanya dengan pemeriksaan eksternal. Tanda kardinal busa putih pada hidung (26,4%), mulut (31,9%), telinga (3,3%), bintik perdarahan mata (4,4%), pelebaran pembuluh darah mata (33%) dan ada keduanya (28,6%), cadaveric spasm (1,1%), cutis anserine (4,4%), hands & feet of a washer woman (53,8%), tanda sianosis (56,0%) & benda asing di tubuh korban (12,1%). Pemeriksaan internal getah paru 17 kasus, Ganggang Hijau (15,29%), Diatom (5,88%), Kristal Charcot Leyden (5,88%), Ganggang Merah (1,17%) tidak ditemukan (3,52%). Tanda kardinal patognomonis dari pemeriksaan eksternal hanya berperan untuk menguatkan pemeriksaan selanjutnya dari jenasah diduga tenggelam. Harapannya dapat menjadi informasi jenasah diduga korban tenggelam di Bali.