PROFIL PEROKOK PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

  • Luh Nyoman Triwidayani Aryda
  • Luh Putu Ratna Sundari

Abstract

Beberapa studi sebelumnya menyebutkan banyak tenaga kesehatan yang menjadi perokok. Hal tersebut bertentangan dengan fakta bahwa tenaga kesehatan memiliki pengetahuan mengenai dampak buruk merokok terhadap kesehatan serta kecanduan nikotin. Aturan larangan merokok pada Kawasan Tanpa Rokok sudah jelas diatur oleh peraturan perundang-undangan. Studi ini bertujuan untuk mencari profil perokok dan pola konsumsi rokok pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Studi ini merupakan studi deskriptif yang menggunakan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 107 orang sebagai sampel dan dilaksanakan antara bulan Desember 2013-Januari 2014 di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Pada penelitian ini didapatkan angka merokok pada petugas kesehatan sebesar 36,4%. 43,6% perokok berusia 31-40 tahun. 41,0% perokok mengenyam pendidikan SMA/SLTA/SMK/MA/Kejar Paket C/sederajat. 51,3% perokok adalah tenaga umum. 41,0% perokok menyatakan alasan mulai merokok karena mencoba-coba. 43,6% perokok mengkonsumsi 6-10 batang rokok per hari. 74,4% perokok mengkonsumsi rokok jenis cigarette. 41,0% perokok merokok di pagi hari 60-180 menit setelah bangun pagi. 53,8% perokok merokok paling sering di rumah. 46,2% perokok menghabiskan Rp 45.001-Rp 75.000 untuk membeli rokok per minggu. 41,0% perokok menyatakan alasan ingin berhenti merokok karena takut dengan ancaman penyakit. Pada studi ini didapatkan prevalensi merokok pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sebesar 36,4%. Mayoritas perokok berusia 31-40 tahun, mengenyam pendidikan SMA/SLTA/SMK/MA/Kejar Paket C/sederajat, dan berprofesi sebagai tenaga umum. Mayoritas perokok menyatakan alasan mulai merokok karena mencoba-coba, mengkonsumsi 6-10 batang rokok per hari, mengkonsumsi rokok jenis cigarette, dan merokok di pagi hari 60-180 menit setelah bangun pagi. Mayoritas perokok merokok paling sering di rumah, menghabiskan Rp 45.001-Rp 75.000 untuk membeli rokok per minggu, dan menyatakan alasan ingin berhenti merokok karena takut dengan ancaman penyakit.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Luh Nyoman Triwidayani Aryda

1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

 

Luh Putu Ratna Sundari
Bagian Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
How to Cite
TRIWIDAYANI ARYDA, Luh Nyoman; RATNA SUNDARI, Luh Putu. PROFIL PEROKOK PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI. E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], apr. 2015. ISSN 2303-1395. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/12928>. Date accessed: 21 nov. 2024.

Keywords

perokok, tenaga kesehatan, pola konsumsi