EVALUATION OF THE EFFECTIVENESS OF RPMI CULTURE MEDIUM WITH PBS ON PLASMODIUM BERGHEI PARASITEMIA IN MICE
Abstract
ABSTRAK
Malaria adalah infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Resistensi Plasmodium terhadap obat antimalaria memperumit penanganan malaria, sehingga penelitian obat malaria baru diperlukan. Dalam penelitian in vivo, diperlukan media kultur. Dua media kultur yang sering digunakan adalah Roswell Park Memorial Institute Medium (RPMI) dan Phosphate Buffered Saline (PBS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan derajat parasitemia pada mencit yang diinfeksi Plasmodium yang dipropagasi menggunakan RPMI dan PBS, serta perbedaan lama waktu propagasi antara RPMI dan PBS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental secara in vivo. Total 12 mencit digunakan sebagai sampel yang dibagi menjadi dua kelompok, kelompok RPMI dan PBS. Mencit diinfeksikan dengan P.berghei sebesar 1 x 107 secara interaperitoneal untuk setiap ekor mencit. Pada hari ketiga, kelima, dan ketujuh darah diambil dari ekor mencit dan dibuat hapusan darah lalu diamati dibawah mikroskop. Rata-rata parasitemia dianalisis dengan Independent T-Test. Hasil dari penelitian ini adalah Rata-rata derajat parasitemia RPMI pada hari ketiga sebesar 17,00%, hari kelima 21,66%, dan hari ketujuh 28,68%. Sementara itu, rata-rata derajat parasitemia PBS pada hari ketiga sebesar 15,95%, hari kelima sebesar 18,45%, dan hari ketujuh 22,97%. Hasil analisis Independent T-Test pada hari kelima menunjukkan p-value (0,022) < 0,05, dan hari ketujuh p-value (0,000) < 0,05. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan dalam efektivitas dan laju pertumbuhan RPMI dan PBS sebagai media kultur. Penelitian mendapatkan hasil bahwa RPMI lebih efektif sebagai media kultur P.berghei dibandingkan PBS.