MENGANALISIS PENGARUH NIAT, PERSEPSI CONTROL PERILAKU DAN MEDIA INFORMASI, TERHADAP KONSUMSI PORNOGRAFI DALAM MENCEGAH PERILAKU SEK BERISIKO PADA SISWA LEMBAGA PRAKTEK KERJA PARIWISATA X DI KOTA SINGARAJA
Abstract
Perilaku seksual berisiko pada remaja merupakan salah satu dampak negatif dari konsumsi pornografi. Sementara itu, pengaruh faktor perilaku seperti niat, persepsi kontrol perilaku dan media informasi terhadap konsumsi pornografi pada remaja masih bervariasi. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh faktor niat, persepsi control perilaku dan media informasi terhadap konsumsi pornografi dalam mencegah perilaku seks berisiko pada remaja. Studi cross-sectional dilakukan pada siswa LPK Pariwisata di Kota Singaraja. Sebanyak 188 siswa berpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih dengan metode total sampling. Data dikumpulkan dengan metode angket. Semua siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi diminta untuk mengisi form persetujuan menjadi responden, sebelum mengisi lembar kuisioner penelitian. Perilaku konsumsi pornografi diukur dengan pertanyaan tentang pengalaman responden dalam mendengar atau melihat atau membaca atau menonton tentang pornografi. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Uji regresi logistic dilakukan untuk menguji factor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi pornografi pada remaja. Proporsi remaja yang pernah mengkonsumi pornografi sebesar 60.1%. konsumsi pornografi pada remaja dipengaruhi oleh niat, persepsi kontrol perilaku, akses media informasi. Beberapa factor lain juga dijumpai berpengaruh terhadap konsumsi pornografi pada remaja seperti norma subyektif , sikap, teman sebaya, dan pola asuh orang tua. Akses media informasi memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan dengan factor lainnya. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang peranan niat, persepsi control perilaku dan akses media informasi konsumsi pornografi. Oleh karena itu disarankan untuk melibatkan orangtua dalam pendidikan dan pengawasan penggunaan internet dalam mengakses pornografi untuk mencegah perilaku sek berisiko pada remaja.