EDUKASI BERBASIS BUKU SAKU BAGI PASIEN PROLANIS
PERAN KOLABORASI APOTEKER DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT
Abstract
Penyakit hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis dengan prevalensi kematian tinggi di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah membuat sistem layanan terintegrasi pada tingkat Puskesmas untuk memaksimalkan upaya serta sumber daya kesehatan secara efisien dan efektif, yakni melalui program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS). Program ini mendukung pasien penyakit kronis dalam mencapai keberhasilan terapi dan pencegahan komplikasi, namun seringkali kepatuhan yang rendah membuat tujuan tersebut tidak tercapai. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang edukasi melalui pembuatan buku saku tentang penyakit dan terapinya untuk hipertensi serta diabetes melitus tipe 2 sebagai upaya meningkatkan kepatuhan pasien terhadap regimen terapi serta mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap media edukasi. Studi ini dilakukan secara observasional potong-lintang yang dilakukan bulan Januari-Mei 2023, merekrut 88 pasien di dua Puskesmas di Bandung untuk dianalisis kepatuhannya terhadap regimen terapi menggunakan kuesioner MMAS-8 dan dibandingkan hasilnya sebelum dan sesudah pemberian buku saku. Dilakukan juga evaluasi kepuasan pasien terhadap media edukasi menggunakan kuesioner tervalidasi berbasis SERVQUAL. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan level kepatuhan pasien terhadap regimen terapi di kedua Puskesmas yaitu 5,48 ± 1,96 (sebelum diberikan edukasi) menjadi 6,94 ± 1,70 (pasca pemberian edukasi) yang berbeda bermakna secara statistik (p<0,001). Nilai indeks kepuasan responden terhadap buku saku sebesar 88,38% yang menunjukkan bahwa responden sangat puas. Usulan perbaikan buku saku terletak pada informasi yang diuraikan sebaiknya menggunakan bahwa yang mudah dimengerti masyarakat awam serta memperbesar ukuran huruf. Penelitian ini mendukung bukti buku saku sebagai alat peningkat kepatuhan.