PENGARUH INHALASI FORMALDEHIDA TERHADAP PERUBAHAN KONDISI HEPAR PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR (RATTUS NORVEGICUS)

Abstract

Formaldehida adalah zat kimia berbahaya yang dapat ditemukan secara umum di lingkungan yang batas hariannya adalah sebesar 0.08 ppm. Pada beberapa sektor pekerjaan, dapat terjadi paparan hingga 60 ppm. Formaldehida memiliki berbagai efek pada fungsi sel dan dapat menyebabkan produksi senyawa pro-oksidan di dalam tubuh. Ketika konsentrasi konsentrasi pro-oksidan lebih tinggi dibanding konsentrasi senyawa antioksidan, dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif memiliki dampak langsung pada kondisi hepar dan dapat menginduksi aktivasi mediator inflamasi, peroksidasi lipid, degradasi proteosomal, dan disfungsi mitokondria yang mengakibatkan perubahan kondisi mikroskopik hingga makroskopik pada hepar. Penelitian ini menggunakan 16 sampel tikus Wistar, terbagi kedalam 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan akan mendapatkan perlakuan berupa 20, 30, dan 40 ppm formaldehida 10% selama 16 minggu. Setelah minggu ke- 16, tikus dari setiap kelompok akan dilakukan penilaian enzim ALT, pengukuran berat hepar, dan penilaian kerusakan struktural hepatoseluler. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Obat dan Laboratorium Penelitian Program Studi Farmasi Universitas Mataram, dan Laboratorium Patologi Anatomi Universitas Gadjah Mada. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa induksi formaldehida 10% selama 16 minggu memiliki pengaruh signifikan terhadap elevasi enzim ALT (p=0.000), elevasi berat hepar (p=0.007), dan perubahan nyata pada struktur mikroskopis hepar dengan memperlihatkan terbentuk jaringan fibrosa dengan infiltrasi limfosit pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini memberikan bukti nyata efek berbahaya paparan formaldehida secara inhalasi, terutama terhadap kondisi hepar.