Korelasi Derajat Atrofi Lobus Temporal Medial Berdasarkan Skor Medial Temporal Atrofi (MTA) Menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Dengan Gangguan Kognitif Berdasarkan Skor Mini Mental State Examination (MMSE) Pada Pasien Usia Lanjut

  • Meinevie Susanna Rondonuwu Radiologi Universitas Hasanuddin

Abstract

Latar Belakang: Pertambahan jumlah lansia ini membawa konsekuensi serius terkait masalah kesehatan, khususnya terkait gangguan kognitif. Gangguan kognitif pada lansia memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup mereka, bahkan pada tahap awal seperti gangguan kognitif ringan. Penyakit-penyakit neurodegeneratif, seperti demensia Alzheimer, menimbulkan tantangan serius dalam diagnosis dan penanganannya. Saat ini, belum ada obat yang ditemukan untuk mengobati gangguan kognitif ini, dan pendekatan terbaik adalah pencegahan atau memperlambat perkembangannya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara derajat atrofi lobus temporal medial menggunakan skor Medial Temporal Atrophy (MTA) melalui Magnetik Resonance Imaging (MRI) dan gangguan kognitif yang dinilai dengan skor Mini Mental State Examination (MMSE) pada populasi usia lanjut.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mengkaji hubungan antara derajat atrofi otak menggunakan skor medial temporal atrophy (MTA) melalui magnetic resonance imaging (MRI) dengan gangguan kognitif yang diukur dengan skor mini mental state examination (MMSE) pada pasien usia lanjut. Penelitian dilakukan di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan berlangsung dari Agustus 2022 hingga mencapai sampel yang cukup. Populasi penelitian mencakup seluruh pasien berusia di atas 55 tahun yang menjalani pemeriksaan MRI kepala di RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, dengan pengambilan sampel secara consecutive sampling. Dalam penelitian ini, dibutuhkan minimal 32 sampel sebagai estimasi sampel. Semua prosedur penelitian telah memenuhi persyaratan etik dan mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Biomedik pada manusia Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode statistik yang sesuai, melalui berbagai tahapan analisis data seperti univariat, uji normalitas, dan uji korelasi Spearman untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa atrofi lobus temporal medial yang patologis lebih umum terjadi pada kelompok usia lansia, terutama pada lansia tua. Seluruh responden dalam kelompok usia lansia tua mengalami gangguan kognitif, sementara mayoritas lansia dan lansia muda tidak. Selain itu, ada korelasi negatif yang signifikan antara derajat atrofi lobus temporal medial (MTA) dan tingkat gangguan kognitif (MMSE). Semakin tinggi derajat atrofi, semakin rendah fungsi kognitif. Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan kesehatan mental dan kognitif lansia, terutama pada mereka yang lebih tua. Simpulan: Terdapat korelasi antara derajat atrofi lobus temporal medial berdasarkan skor Medial Temporal Atrophy (MTA) menggunakan Magnetik Resonance Imaging (MRI) dengan gangguan kognitif berdasarkan skor Mini Mental State Examination (MMSE) pada pasien usia lanjut


Kata kunci: Lobus Temporal Medial, Skor Medial Temporal Atrophy (MTA), Magnetic Resonance Imaging (MRI), Gangguan Kognitif Skor Mini Mental State Examination (MMSE)


 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-12-27
How to Cite
RONDONUWU, Meinevie Susanna. Korelasi Derajat Atrofi Lobus Temporal Medial Berdasarkan Skor Medial Temporal Atrofi (MTA) Menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Dengan Gangguan Kognitif Berdasarkan Skor Mini Mental State Examination (MMSE) Pada Pasien Usia Lanjut. E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], v. 12, n. 12, p. 59-66, dec. 2023. ISSN 2303-1395. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/107899>. Date accessed: 05 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/MU.2023.V12.i12.P07.