MANAJEMEN DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II PADA ANGGOTA PROLANIS DI BANDAR LAMPUNG

  • TA Larasati
  • Ratna Dewi Puspitasari
  • Fitriani Antika Dhamayanti Universitas Lampung

Abstract

ABSTRAK


Pendahuluan: Besarnya kelompok penderita DM tipe II beresiko tinggi terhadap terjadinya komplikasi DM. Komplikasi pada pasien DM tipe II akan menurunkan kualitas hidup penderita DM. Dalam pengendalian penyakit DM diperlukan adanya manajemen diri diabetes. Manajemen diri diabetes akan menurunkan terjadinya resiko komplikasi pada penderita DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan manajemen diri diabetes dengan kontrol gula darah pasien DM tipe II pada peserta Prolanis di Bandar Lampung.


Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling alat ukur berupa Accu Check Blood Glucose Meter dan kuesioner . Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Penelitian dilakukan terhadap 97 responden pasien DM tipe II pada peserta Prolanis di Bandar Lampung.


Hasil: Tingkat manajemen diri diabetes sebesar 80,41% tinggi dan 19,58% rendah. Kontrol gula darah sebesar 54,63% terkontrol dan 45,36% tidak terkontrol. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p yaitu 0,034.


Pembahasan: Penelitian ini memiliki hubungan yang bermakna antara manajemen diri diabetes dengan kontrol gula darah pasien DM tipe II pada peserta prolanis di Bandar Lampung


Simpulan: Terdapat hubungan antara manajemen diri diabetes dengan kontrol gula darah


Kata kunci: Kontrol gula darah, manajemen diri diabetes, pasien DM tipe II, peserta prolanis

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. World Health Organization. Global Report on Diabetes. WHO Journal. 2016; 1(1):978-88.
2. International Diabetes Federation. 2013. Diabetes atlas sixth edition, international diabetes federation. Diakses dari [http://www.idf.org/elibrary/epidemiology-research/diabetes-atlas/19-atlas-6th edition.html] pada tanggal 22 Maret 2017.
3. Riskesdas. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian RI tahun 2013. Jakarta: Riskesdas; 2013.
4. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2015. Profil kesehatan provinsi Lampung Tahun 2014. Lampung: Dinas kesehatan provinsi Lampung;2014.
5. Kementrian Kesehatan RI. Waspada diabetes; eat well, life well. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI;2014.
6. Funnell MM, Brown TL, Childs BP, Haas LB, Hosey GM, Jensen, et all. National standards for diabetes self- management education. Diabetes Care. 2009; 32(1): (SUPPL. 1):87-94.
7. Sugiyama T, Steers WN, Wenger NS, Duru OK. and Mangione CM. Effect of a community-based diabetes self-management empowerment program on mental health-related quality of life: a causal mediation analysis from a randomized controlled trial. BMC health services research.2015; 15(1): 115-24.
8. Huang M, Zhao R, Li S. dan Jiang X. Self-management behavior in patients with type 2 diabetes: A cross-sectional survey in western urban China. PLoS ONE. 2014; 9(4):1-7.
9. Aronson JK. Compliance, concordance, adherence. British Journal of Clinical Pharmacology. 2007; 63(4): 383–84.
10. Dewi RK. Hubungan antara kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup pada peserta prolanis askes di Surakarta. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta; 2014.
11. Idris F. Pengintegrasian program preventif penyakit diabetes melitus tipe 2 PT askes (Persero) ke badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan (BPJS Kesehatan). J Indon Med Assoc. 2014; 64(3):115–21.
12. BPJS Kesehatan. Panduan praktis Prolanis. Jakarta: BPJS Kesehatan;2014.
13. Sugondo S. Ilmu penyakit dalam. Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing; 2011.
14. Kurniawan I. Diabetes melitus tipe 2 pada usia lanjut. Public Health. 2010; 60(12):576–84.
15. Kusniawati. Self care diabetes pada klien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit umum Tangerang . Jakarta: Universitas Indonesia;2011.
16. Toobert DJ, Hampson SE, and Glasgow RE. The summary of diabetes self-care. Diabetes Care Journal. 2000; 23(7):943–50.
17. American Diabetes Association. Standards of medical care in diabetes 2017. Clinical and Applied Research and Education. 2017; 40(1).
18. Kusniyah Y, Nursiswanti, Rahayu U. Hubungan tingkat self-care dengan tingkat HbA1C pada klien diabetes mellitus tipe 2 di poliklinikendokrin dr Hasan Sadikin Bandung. Bandung: Universitas Padjajaran; 2011.
19. Junianty S Nursiswati Emaliayawati E. 2012. Hubungan tingkat self-care dengan kejadian komplikasi pada pasien DM tipe 2 di ruang rawat inap RSUD. E-Journals. 1(1):1-15.
20. Risnasari N. Hubungan tingkat kepatuhan diet pasien diabetes mellitus dengan munculnya komplikasi di puskesmas pesantren II kota Kediri. Kediri: FIK Universitas Nusantara PGRI Kediri; 2014.
21. Worang V. Hubungan pengendalian diabetes mellitus dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus di RSUD Manembo Nembo Bitung. Manado: Fakultas kedokteran universitas Sam Ratulangi Manado;2013.
Published
2020-08-01
How to Cite
LARASATI, TA; PUSPITASARI, Ratna Dewi; DHAMAYANTI, Fitriani Antika. MANAJEMEN DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II PADA ANGGOTA PROLANIS DI BANDAR LAMPUNG. Essential: Essence of Scientific Medical Journal, [S.l.], v. 18, n. 1, p. 1-5, aug. 2020. ISSN 2655-6472. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/essential/article/view/53548>. Date accessed: 24 apr. 2024.