PERFORASI GASTROINTESTINAL AKIBAT TERTELAN BENDA ASING
Abstract
Pendahuluan: Perforasi gastrointestinal (GI) merupakan komplikasi akibat tertelannya benda asing. Namun, kasus perforasi akibat tertelan benda asing terhitung jarang yakni sebesar <1% kejadian. Secara klinis pasien yang mengalami perforasi GI akibat tertelan benda asing mengalami gejala seperti obstruksi saluran GI atau asimtomatik sehingga diagnosis bisa ditegakkan dengan pemeriksaan radiologi.
Pembahasan: Manifestasi klinis perforasi gastrointestinal akibat tertelan benda asing pada esofagus meliputi dysphagia dan odynophagia, sementara itu perforasi pada usus dapat menimbulkan gejala peritonitis lokal hingga general. Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan radiografi, CT scan, dan ultrasonografi. Benda asing dapat keluar dari saluran GI dengan spontan, tetapi pembedahan dapat dilakukan jika terdapat kasus dengan gejala nyeri, tanda peritonitis.
Simpulan: Lokasi perlubangan pada kasus perforasi gastrointestinal diperkirakan banyak terjadi pada lambung dan esofagus. Jika benda asing dibiarkan lebih dari 24 jam dikhawatirkan dapat menyebabkan komplikasi perforasi gastrointestinal yang lebih parah.
Kata kunci: Perforasi gastrointestinal, benda asing, faktor risiko, tatalaksana, etiologi