PENGARUH STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
Abstract
Tinggi rendahnya stres kerja serta burnout yang dialami karyawan mampu mendorong keinginan untuk keluar dari perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap turnover intention dengan burnout sebagai variabel mediasi pada karyawan divisi marketing. Penelitian ini dilakukan pada karyawan divisi marketing PT Karya Pak Oles Tokcer Bali dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 orang karyawan dan menggunakan metode penentuan sampel yaitu sampel jenuh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path Analysis) dan Uji Sobel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh hipotesis diterima. Stres kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap turnover intention. Stres kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap burnout. Burnout berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap turnover intention. Burnout secara signifikan memediasi pengaruh stres kerja terhadap turnover intention. Implikasi dari hasil penelitian ini telah mampu menjelaskan model teori atribusi yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan hipotesis serta mampu menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku turnover intention yaitu adanya stres kerja serta burnout yang dialami karyawan.