ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL AIR DI DAS CISADANE HULU
Abstract
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi manusia. Terdapat beberapa faktor utama penyebab perubahan sumber daya air, diantaranya adalah perubahan penutupandan pengelolaan lahan yang meningkatkan kekedapan lahan.Salah satu tujuan pengelolaan DAS adalah mencapai kondisi tata air optimal yang dapat dikenali dari sifat aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui distribusi perubahan penggunaan lahan yang terjadi di wilayah DAS Cisadane Hulu dari tahun 2003 sampai 2010; (2) mengetahui perubahan hasil air akibat distribusi perubahan penggunaan lahan. Daerah kajian penelitian adalah DAS Cisadane Hulu dengan luasan sekitar 22.288,01 ha. Penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis perubahan penggnaan lahan dan prediksi aliran dengan model HEC-HMS. Dalam penelitian ini digunakan peta pengunaan lahan dari BIG (Badan Informasi Geospasial) tahun 2003 dan Peta Penggunaan Lahan tahun 2010 hasil interpretasi Citra ALOS. Selanjutnya kedua peta tersebut dianalisis dengan metoda tabel silang (cross tabel) untuk memperoleh data perubahan penggunaan lahan dari setiap kelas penggunaannya. Kedua data series penggunaan lahan ini digunakan sebagai input pada model prediksi debit aliran HEC-HMS. Selanjutnya dibangun juga skenario-skenario untuk melihat dampak perubahan lahan terhadap debit aliran di DAS Cisadane Hulu. Metode bilangan kurva (SCS-CN) dipilih untuk menghitung besar curah hujan efektif, yaitu dari pengurangan curah hujan bruto dengan berbagai bentuk kehilangan air (loss). Transformasi dari curah hujan efektif menjadi hidrograf aliran langsung (direct runoff) diperoleh dengan menggunakan metode hidrograf satuan SCS Curve Number. Selama kurun waktu 2003 – 2010 terjadi perubahan penggunaan lahan di DAS Cisadane Hulu. Luas Hutan bertambah 223,78 ha, pemukiman 214,78 ha, rumput/tanah kosong 85, 73 ha, dan gedung 12, 64 ha. Terjadi penguarangan luas semak belukar 225,64 ha, tegalan/ladang 145,92 ha, sawah irigasi 124, 92 ha, sawah tadah hujan 30,67 ha, dan kebun/perkebunan 9,92 ha. Hasil dari simulasi dengan menggunakan peta penggunaan lahan tahun 2010 didapatkan nilai debit puncak (Qp) sebesar 81.73 m3/detik. Nilai volume puncak (Vp) sebesar 2,310.7 mm dan Waktu Puncak (Tp) pada hidrograf aliran yang dihasilkan model terjadi pada tanggal 26 Maret 2010. Secara umum terjadi peningkatan debit puncak antara penggunaan lahan tahun 2003 dengan 2010. dari 81.22 m³/detik menjadi 81.73 m³/detik. Naiknya debit puncak disebabkan meningkatnya aliran permukaan akibat perkembangan pemukiman di DAS.Hal ini terlihat dengan meningkatnya nilai CN rata-rata dari 38.5 menjadi 39.4.Pada simulasi dengan penggunaan lahan tahun 2010 didapatkan hasil airsebesar 2.310,7 mm/tahun.Nilai ini lebih kecil dari simulasi dengan penggunaan lahan tahun 2003 yaitu 2.320,1 mm/tahun. Salah satu penyebab berkurangnya hasil air dapat dikarenakan penguapan yang meningkat akibat bertambahnya luasan hutan. (banyaknya pemanfaat air tanah disekitar DAS tersebut, baik legal maupun ilegal).