Keanekaragaman dan Kelimpahan Makroinvertebrata Sebagai Biomonitoring Kualitas Perairan Tukad Badung, Bali

Diversity and Abundance of Macroinvertebrates as Biomonitoring of Water Quality in Tukad Badung, Bali

  • Endang Rustiasih Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana
  • I Wayan Arthana Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (Department of Aquatic Resources Management) Universitas Udayana
  • Alfi Hermawati Waskita Sari Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (Department of Aquatic Resources Management) Universitas Udayana

Abstract

Sungai Badung merupakan salah satu sungai utama di Bali yang mengalir di tengah-tengah Kota Denpasar. Berbagai limbah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat yang dibuang secara langsung ke sungai tanpa adanya pengelolaan dapat menyebabkan penurunan kualitas air sungai dan tentunya berdampak bagi organisme yang menghuni perairan sungai tersebut. Salah satu organisme yang hidup di perairan sungai dan dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas perairan sungai, yaitu makroinvertebrata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan jenis makroinvertebrata, mengetahui kondisi perairan dilihat dari parameter fisik dan kimia perairan, serta mengetahui kondisi kualitas perairan menggunakan indikator biologis makroinvertebrata dengan metode famili biotik indeks (FBI) di perairan Sungai Badung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil indeks keanekaragaman (H’) dari ketiga stasiun pengamatan di perairan Sungai Badung berkisar antara 2,39-2,59 dan termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Kelimpahan makroinvertebrata tertinggi pada stasiun I (hulu) dan II (tengah) adalah spesies Tarebia granifera, yakni masing-masing sebesar 47,22 ind/m2 dan 450,93 ind/m2; sedangkan kelimpahan tertinggi pada stasiun III (hilir) adalah spesies Elimia potosiensis sebesar 340,74 ind/m2. Hasil pengukuran parameter kualitas air didapatkan suhu 26,8-28,6?C; pH 8,29-8,61; DO (Dissolved oxygen) 6,42-8,15 mg/L; BOD5 2,35-5,32 mg/L; 0,32-0,56 m/s. Stasiun I memiliki tipe substrat lempung berpasir, stasiun II pasir berlempung, dan stasiun III berpasir. Kondisi kualitas perairan Sungai Badung berdasarkan perhitungan FBI pada stasiun I sebesar 5,06, stasiun II sebesar 6,64 dan stasiun III sebesar 6,98.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Brower, J. E., J. H. Zar, C. N. Ende. (1998). Field and Laboratory Methods for General Ecology. Ed. Ke-4. Mc. Graw Hill, Boston.

Daeli, F. F., Falmi Y. dan Dony A. (2013). Keanekaragaman Makrozoobentos di Perairan Pulau Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Desai, P. and Rita K. (2016). Employing “Macroinvertebrate assemblage”, to Study the Preliminary Biotic Integrity of Freshwater Ecosystem with Reference to Taxa Tolerance Values and Matrices. International Journal of Advanced Research, 4 (7): 134-138.

Dwitawati, D., Ani S., Joko W. (2015). Biomonitoring Kualitas Air Sungai Gandong dengan Bioindikator Makroinvertebrata Sebagai Bahan Petunjuk Praktikum pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan SMP Kelas VII. Jurnal Florea, 2 (1): 41-46.

Easton, J. A., Liz Huselid, Angel Abreu. (2012). Invertebrate Identification Guide. Florida International University.

Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioteknologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Fadillah, N., Pindi P. dan Maragunung D. (2015). Struktur Komunitas Makrozoobentos Sebagai Indikator Perubahan Kualitas Perairan di Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara.

Ferianto, H. Y. (2012). Keanekaragaman Serangga Air Sebagai Penduga Kualitas Perairan pada Sungai Maron dan Sungai Sempur, Seloliman, Trawas, Mojokerto. [Skripsi]. Universitas Airlangga.

Husamah, Fatchur R. dan Hedi S. (2016). Struktur Komunitas Collembola pada Tiga Tipe Habitat Sepanjang Daerah Aliran Sungai Brantas Hulu Kota Batu. Jurnal Bioedukasi, 9 (1): 45-50.

Junaidi, E., Effendi P. dan Joko. (2010). Kelimpahan Populasi dan Pola Distribusi Remis (Corbicula sp.) di Sungai Borang Kabupaten Banyuasin. Jurnal Penelitian Sains, 13(3): 50-54.

Kartikasari, D., Catur R., Endang A. (2013). Application of Water Quality and Ecology Indices of Benthic Macroinvertebrate to Evaluate Water Quality of Tertiary Irrigation in Malang District. The Journal Of Tropical Life Science, 3 (3): 193-201.

Karyono, M., Ramadan A. dan Bustamin. (2013). Kepadatan dan Frekuensi Kehadiran Gastropoda Air Tawar di Kecamatan Gambusa Kabupaten Sigi. E-Jipbio, 1(01): 57-64.

Khairuddin, Muhammad Y. dan Abdul S. (2016). Analisis Kualitas Air Kali Ancar dengan Menggunakan Bioindikator Makroinvertebrata. Jurnal Biologi Tropis, 16 (2):10-22.

Mardiwan, Jasmi dan Novi. (2014). Keragaman Vespidae pada Pertanaman Palawija di Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Marlina, N., Hudori dan Ridwan H. (2017). Pengaruh Kekasaran Saluran dan Suhu Air Sungai pada Parameter Kualitas Air COD, TSS di Sungai Winongo Menggunakan Software Qual2Kw. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 9 (2): 122-133.

Maruru, S. M. M. (2012). Studi Kualitas Air Sungai Bone dengan Metode Biomonitoring. [Skripsi]. Universitas Negeri Gorontalo.

Muthmainnah, D. (2013). Keanekaragaman Makrobenthos di Rawa Lebak Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum.

Pasisingi, N., Niken T. M. P., Majariana K. (2014). Kualitas Perairan Sungai Cileungsi Bagian Hulu Berdasarkan Kondisi Fisik-Kimia. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Sekolah Pascasarjana, IPB.

Peraturan Gubernur Bali. (2016). Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup. Bali, Indonesia: Pemerintah Provinsi Bali.

Pratiwi, Irma. (2017). Karakteristik Parameter Fisika Kimia pada Berbagai Aktivitas Antropogenik Hubungannya dengan Makrozoobenthos di Perairan Pantai Kota Makassar. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin.

Purwanti, T., Rofiza Y. dan Arief A. P. (2015). Struktur Komunitas Gastrpoda di Sungai Sangkir Anak Sungai Rokan Kiri Kabupaten Rokan Hulu. Universitas Pasir Pangaraian.

Rahayu, Rudy, Meine, Indra, dan Bruno. (2009). Monitoring Air di Daerah Aliran Sungai. Bogor: WAC.
Ratih, I., Wahyu P. dan Roro E. S. (2015). Inventarisasi Keanekaragaman Makrozoobentos di Daerah Aliran Sungai
Brantas Kecamatan Ngoro Mojokerto Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1 (2): 158-169.

Rosyadi, S., Nasution dan Thamrin. (2009). Distribusi dan Kelimpahan Makrozoobenthos di Sungai Singingi Riau. Journal of Environmental Science, 3(1): 58-74.

Ruswahyuni. (2010). Populasi dan Keanekaragaman Hewan Makrobentos pada Perairan Tertutup dan Terbuka di Teluk Awur, Jepara. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2 (1): 11-20.

Sakban, M. A., Ary S. N. dan Fibria K. (2017). Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Air Telaga Mili di Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal.

Sandi, M. A., I Wayan Arthana dan Alfi H. W. S. (2017). Bioassessment dan Kualitas Air Daerah Aliran Sungai Legundi Probolinggo Jawa Timur. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 3(2): 233-241.

Sari, Ika Novita. (2017). Keanekaragaman dan Distribusi Makrozoobenthos di Sungai Progo Tengah. [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Sastrawijaya, A. T. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiawan, D. (2009). Studi Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Hilir Sungai Lematang Sekitar Daerah Pasar Bawah Kabupaten Lahat. Universitas Sriwijaya.

Sibuea, A. D., Miswar B. M. dan Yunasfi. (2015). Keanekaragaman Jenis Ikan dan Keterkaitannya Parameter Fisika Kimia Perairan Estuari Suaka Margasatwa Karang Gading Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.

Simamora, Dahlia R. (2009). Studi Keanekaragaman Makrozoobentos di Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi. [Skripsi]. Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

Sutanto, Agus dan Purwasih. (2012). Analisis Kualitas Perairan Sungai Raman Desa Pujodadi Trimurjo Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA pada Materi Ekosistem. Jurnal Bioedukasi, 3 (2).

Taqwa, Rella N., Max R. M. dan Ruswahyuni. (2014). Studi Hubungan Substrat Dasar dan Kandungan Bahan Organik dalam Sedimen dengan Kelimpahan Hewan Makrobenthos di Muara Sungai Sayung Kabupaten Demak. Journal of Maquares, 3 (1):125-133.

Wardoyo, S. T. H. (1989). Kriteria Kualitas Air untuk Pertanian dan Perikanan. Makalah pada Seminar Pengendalian Pencemaran Air. Dirjen Pengairan Departemen Pekerjaan Umum. Bandung.

Widiyanto, J. dan Ani S. (2014). Biomonitoring Kualitas Air Sungai Madiun dengan Bioindikator Makroinvertebrata. Fakultas MIPA IKIP PGRI Madiun.

Yunitawati, Sunarto dan Zahidan H. (2012). Hubungan antara Karakteristik Substrat dengan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Sungai Cantigi, Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(3): 221-227.

Zakaria, F. R. N. (2017). Kualitas Air Berdasarkan Komunitas Serangga Akuatik pada Empat Danau di Sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor, Indonesia. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Published
2018-08-30
How to Cite
RUSTIASIH, Endang; ARTHANA, I Wayan; SARI, Alfi Hermawati Waskita. Keanekaragaman dan Kelimpahan Makroinvertebrata Sebagai Biomonitoring Kualitas Perairan Tukad Badung, Bali. Current Trends in Aquatic Science, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 16-23, aug. 2018. ISSN 2621-7473. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/ctas/article/view/41976>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/CTAS.2018.v01.i01.p03.
Section
Article

Most read articles by the same author(s)