KANDUNGAN TOTAL LOGAM Pb DALAM AIR DAN SEDIMEN SERTA BIOAVAILABILITASNYA DI PANTAI KEDONGANAN BALI
Abstract
ABSTRAK: Pencemaran yang diakibatkan oleh logam berat dalam air laut dan sedimen sangat penting untuk diperhatikan karena dapat merusak lingkungan perairan dalam bentuk penurunan kualitas ekosistem. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan total logam Pb dalam air dan sedimen serta bioavailabilitasnya di Pantai Kedonganan Bali. Penentuan kandungan logam Pb dalam air laut dan sedimen menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Penentuan spesiasi logam Pb dalam sedimen dilakukan ekstraksi bertahap dan kandungan logamnya diukur menggunakan SSA. Konsentrasi logam Pb total dalam air laut adalah antara 0,2630-1,2642 mg/L pada tiga lokasi yang berbeda. Menurut Keputusan Kementerian Negara Lingkungan Hidup No.51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, keberadaan logam Pb di perairan sudah melewati ambang batas sebesar 0,05 mg/L. Konsentrasi logam Pb dalam sedimen sebesar 541,7 mg/kg. Berdasarkan pedoman mutu Australian and New Zealand Environment and Conservation Council (ANZECC) tahun 2000, konsentrasi logam Pb dalam sedimen sudah melewati nilai ambang batas yang telah ditentukan sebesar 50-220 mg/kg. Bioavailabilitas logam Pb didominasi oleh logam yang sifatnya berpotensi bioavailabel (46,42-53,58%), kemudian yang sifatnya non bioavailabel (37,92-39,46%), dan yang paling kecil adalah logam yang bersifat bioavailabel (7,36-15,35%).
ABSTRACT: Monitoring of heavy metal pollution in seawater and sediment is very important because it can damage the aquatic environment in the form of decreasing ecosystem quality. The purpose of this study was to determine the total content of Pb in water and sediment in Kedonganan Beach Bali, and their bioavailability. Determination of Pb content in seawater and sediment has been done using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The speciation of Pb in sediments was carried out by stepwise extraction, then the Pb content was measured using AAS. The concentrations of total Pb in seawater from three different locations were between 0,2630-1,2642 mg/L. According to the Decree of the State Ministry of the Environment No. 51/2004 concerning Sea Water Quality Standards, the threshold for Pb in water over than acceptable value of 0.05 mg/L. The total concentration of Pb in the sediment was 541.7 mg/kg. Based on the quality guidelines of the Australian and New Zealand Environment and Conservation Council (ANZECC) 2000, the concentration of Pb was more than threshold value of 50-220 mg/kg. The potential bioavailability of Pb in sediment was 46.42-53.58%, followed by non-bioavailability at 37.92-39.46%, and bioavailable 7.36-15.35%.
Downloads
References
[2] Mariani R.U., Emiryati, Haya L.O.M.Y. Kandungan logam berat Pb pada sedimen dan kerang (Polymesoda erosa) di perairan Koeono, Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Sapa Laut, 2020, 5(4), 317-325.
[3] Santosa L.W., Adji T.N., Pitoyo A.J., dan Suyanto A. Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) Kabupaten Banggai Kepulauan. Gadjah Mada University Press, 2018.
[4] Aryawan, R., Sahara, E., dan Suprihatin, I.E. Kandungan logam Pb dan Cu total dalam air, ikan, dan sedimen di kawasan Pantai Serangan
serta bioavailabilitasnya. Jurnal Kimia. 2017, 11(1), 56-63.
[5] Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Air Laut. Kementerian Lingkungan Hidup, 2004.
[6] Dewi N.L.E.L., Sahara E., dan Laksmiwati A.A.I.A.M. Fraksinasi dan bioavailabilitas logam Pb dan Cr dalam sedimen di Pelabuhan Benoa. Jurnal Kimia. 2014, 8(1), 63-69.
[7] Perwira I.Y., Dewi N.P.S., dan Ernawati N.M. Kandungan timbal (Pb) pada sedimen di Perairan Pantai Karang, Sanur, Bali. Jurnal Current Trends in Aquatic Science. 2020, 3(1), 76-80.
[8] Sumekar H., Suprihatin I.E., dan Irdhawati. Kandungan logam Pb dan Hg dalam sedimen di Muara Sungai Mati Kabupaten Badung Bali. Jurnal Cakra Kimia. 2015, 3(2), 45-49.
[9] Davidson C.M., Duncan A.L., Littlejohn D., Ure A.M., and Garden, L.M. A critical evaluation of the three-stage BCR sequential extraction procedure to assess the potential mobility and toxicity of heavy metals in industrially-contaminated land. Analytica Chimica Acta. 1998, 393:45-55.
[10] Budiastuti P., Rahadjo M., dan Dewanti N. A. Y. Analisis pencemaran logam berat timbal di badan Sungai Babon Kecamatan Genuk Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2016, 4(5), 119-118.
[11] Australian and New Zealand Environment and Conservation Council (ANZECC). ANZECC interim sediment quality guidelines. Report for the Environmental Research Institute of the Supervising Scientist, 2000.
[12] Rusli, A. Pengujian kuantitatif kandungan logam dalam cat dengan teknik radiografi sinar x. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2015.
[13] Trisyani N. Kandungan logam berat timbal (Pb) pada air laut, sedimen dan daging kerang bambu (Solen sp.) di Pantai Madura. Jurnal Kelautan Trunojoyo. 2020, 13(2),163-167.