PENGARUH PENAMBAHAN ASAM HUMAT PADA PUPUK CAIR ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) TERHADAP TANAMAN BAYAM
Abstract
ABSTRAK: Eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang merupakan gulma bagi perairan, juga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai pupuk organik karena eceng gondok mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Penambahan asam humat ke dalam pupuk juga memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tanaman dikarenakan asam humat mampu meningkatkan kinerja pupuk terhadap tanaman. Pupuk organik beserta asam humat akan diaplikasikan pada tanaman bayam. Eceng gondok yang difermentasi selama 2 minggu menghasilkan pupuk cair yang mengandung bahan organik diantaranya berupa N 0,67%, P 0,53%, K 1,46% serta memiliki pH 6,60. Kandungan tersebut telah sesuai dengan standar kualitas pupuk organik berdasarkan SNI 19-7030-2004. Pemberian pupuk eceng gondok dengan asam humat pada tanaman bayam memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman 37,4 cm, jumlah daun 25 helai dan massa tanaman 14,51 gram.
ABSTRACT: Water hyacinth (Eichhornia crassipes) which is a weed for the waters has the potential to be used as organic fertilizer because water hyacinth contains nutrients needed by plants. The addition of humic acid to the fertilizer also has a big influence on plant growth because humic acid can improve fertilizer performance on plants. Organic fertilizers along with humic acid will be applied to spinach plants. Fermented water hyacinth for 2 weeks produces liquid fertilizer that contains organic materials such as N 0.67%, P 0.53%, K 1.46% and has a pH of 6.60. The content is in accordance with the quality standards of organic fertilizers based on SNI19-7030-2004. The application of water hyacinth fertilizer with humic acid on spinach has a significant effect on plant height 37,4 cm, leaves number of 25 and plant mass of 14,51gram.
Downloads
References
[2] B. A. Kristanto, E. Purbajanti, And S. Anwar, 2014. Pemanfaatan Enceng Gondok (Eichornia Crassipes) Sebagai Bahan Pupuk Cair. Pertanian Indonesia, 18 (2): 79–84,
[3] W. A. Dungga, I. Sulila, And Y. Aneta, 2018. Pentingnya Aspek Hukum Pelestarian Danau Limboto Dan Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Produk Kerajinan Tangan Khas Masyarakat Desa Buhu Kabupaten Gorontalo, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 24 (2): 617–622,
[4] N. Herawati, 2013. Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Zat Penyerap Warna Pada Industri Tekstil Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Air, Berkala Teknik, 3 (2): 554–562
[5] S. Nahrun, “Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Dalam Menurunkan Kadar Logam Timbal (Pb) Dari Danau Buatan Universitas Hasanuddin Makassar,” Phd Thesis, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.
[6] Y. H. W. Djo, D. A. Suastuti, I. E. Suprihatin, And W. D. Sulihingtyas, 2017. Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Untuk Menurunkan COD Dan Kandungan Cu Dan Cr Limbah Cair Laboratorium Analitik Universitas Udayana, Cakra Kimia (Indonesian E-Journal Of Applied Chemistry), 5 (2): 137–144
[7] G. Shaila, A. Tauhid, And I. Tustiyani, 2019. Pengaruh Dosis Urea Dan Pupuk Organik Cair Asam Humat Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis, Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal Of Agricultural Science), 17 (1): 35–44
[8] Suwandi dan H. Wijaya, 2013. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Dengan Bahan Aktif Asam Humat Dengan Zeolit Sebagai Pembawa, Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 18 (2): 79 - 84
[9] S. Sarno, A. Saputra, R. Rugayah, And M. A. Pulung, 2015. Pengaruh Pemberian Asam Humat (Berasal Dari Batubara Muda) Melalui Daun Dan Pupuk P Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill), Jurnal Agrotek Tropika, 3 (2): 182 - 198
[10] N. Nurlina, I. Syahbanu, M. T. Tamnasi, C. Nabela, And M. D. Furnata, 2018. Ekstraksi Dan Penentuan Gugus Fungsi Asam Humat Dari Pupuk Kotoran Sapi, Indonesian Journal Of Pure And Applied Chemistry, 1 (1): 30–38
[11] A. R. Moi, 2015. Pengujian Pupuk Organik Cair Dari Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea),” Jurnal MIPA, 4 (1): 15–19,
[12] R. Y. Cesaria, R. Wirosoedarmo, And B. Suharto, 2014. Pengaruh Penggunaan Starter Terhadap Kualitas Fermentasi Limbah Cair Tapioka Sebagai Alternatif Pupuk Cair, Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 1 (2): 8–14
[13] S. Soraya Santi, 2012. Kajian Pemanfaatan Limbah Nilam Untuk Pupuk Cair Organik,” Jurnal Teknik Kimia, 2 (2): 170–174
[14] N. Rahmawanti And N. Dony, 2014. Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Sampah Organik Rumah Tangga Dengan Penambahan Aktivator Em 4 Di Daerah Kayu Tangi, Ziraa’ah Majalah Ilmiah Pertanian, 39 (1): 1–7
[15] L. Trivana And A. Y. Pradhana, 2018. Pengaruh Rasio Debu Sabut Kelapa Dan Kotoran Kambing Terhadap Waktu Pengomposan Dan Kualitas Pupuk Organik [The Effects Of Coconut Coir Dust-Goat Debris Rasio On Composting Time And Organic Fertilizer Quality], Buletin Palma, 19 (1): 33–46
[16] D. Prasasti, S. Juari, And S. Sudiono, “Kinetika Adsorpsi-Reduksi Ion Au (III) Pada Asam Humat Hasil Isolasi Dari Tanah Gambut Rawa Pening Adsorption Kinetics Of Adsorption-Reduction Of Au (III) On Humic Acid From Rawa Pening Peat Soil.”
[17] D. Dachriyanus, “Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi,” Padang: Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Lptik) Universitas Andalas, 2004.
[18] F. Riyandi, E. Proklamasiningsih, And R. Rochmatino, 2020. Pengaruh Pemberian Asam Humat Pada Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Kandungan Polifenol Daun Binahong (Anredera Cordifolia), Bioeksakta, 2 (2): 243–247
[19] N. Hidayanti, 2013. Mekanisme Fisiologis Tumbuhan Hiperakumulator Logam Berat Heavy Metal Hyperaccumulator Plant Physiology Mechanism,” Jurnal Teknologi Lingkungan, 14 (2): 75–82