IDENTIFIKASI PEWARNA MERAH K3 (CI 15585) DALAM PRODUK KOSMETIK SEDIAAN PERONA MATA SECARA LC- MS/MS
Abstract
ABSTRAK : Identifikasi merah K3 dalam sediaan perona mata secara LC-MS/MS dilakukan untuk mengkonfirmasi keberadaannya yang sering kali ditemukan dalam konsentrasi kecil. Metode spektrofotometeri UV-VIS dan HPLC tidak cukup untuk mengkonfirmasi keberadaan merah K3 yang dinyatakan positif dengan metode KLT. Optimasi metode dilakukan pada kondisi spektrometer massa dan sistem kromatografi cair yang berlaku pada LC-MS/MS sebelum dilakukan proses identifikasi. Hasil optimasi menunjukkan identifikasi merah K3 dengan LC-MS/MS menggunakan teknik ionisasi elektrospray (ESI) dan sistem Multiple Reaction Monitoring (MRM) pada mode ionisasi negatif. Ion prekursor pada m/z 375 dan ion produk pada m/z 204, 80, 140 digunakan untuk identifikasi.
ABSTRACT : Identification of red dye (CI 15585) using LC-MS/MS in eye shadow was performed to confirm its presence in very low concentrations. The UV-VIS spectrophotometry and HPLC are not sufficient to confirm the presence of red dye identified by the TLC. The optimation of the method was carried out under the condition applicable to LC-MS / MS prior to identification process. Optimation results show that red dye can be identified with LC-MS/MS using electrospray ionization technique (ESI) and Multiple Reaction Monitoring (MRM) system under negative ionization mode. The precursor ion at m / z 375 and the product ions at m / z 204, 80, 140 are used for identification.
Downloads
References
[2] ICH, 2005. Validation of Analytical Procedures : Text and Methodology, ICH, Harminosed Tripartite Guideline, 9.
[3] Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan Republik Indonesia, 2015. Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor 19 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika, Jakarta.
[4] Murni S., 2016. Serbuan Kosmetik Berbahaya Tersedia https ://sufrizaltanjung.wordpress.com, Diakses tanggal 31 Maret 2016.
[5] Stolker A.A.M., Dijkmaan E., Niesing W., Hogendoorn E.A., 2009. Identification of Residues by LC/MS/MS According to the New European Union Guidelines, National Institute for Public Health and the Environment, Netherlands.
[6] Tangka J., Pojoh J. A., Hasan H. A. M., 2012. Identifikasi Rhodamin B Pada Sediaan