POTENSI MINYAK ATSIRI RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus Linn) SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN Fusarium solani, JAMUR PATOGEN PENYEBAB BUSUK BATANG PADA BUAH NAGA
Abstract
ABSTRAK: Isolasi dan uji aktivitas minyak atsiri rimpang jeringau (Acorus calamus Linn) sebagai penghambat pertumbuhan jamur patogen Fusarium solani telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur terhadap Fusarium solani dan kandungan utama dari minyak atsiri rimpang jeringau. Ekstraksi minyak atsiri dilakukan dengan metode destilasi uap, sedangkan uji aktivitas antijamur dilakukan dengan metode sumur difusi, dan identifikasi dilakukan dengan gas kromatografi – spektrometri massa (GC-MS). Ekstraksi 10 kg rimpang jeringau menghasilkan 13,39 gram minyak dengan hasil rendemen sebesar 0,1339%. Minyak atsiri memiliki warna kuning dan bau yang sangat tajam. Hasil uji aktivitas antijamur Fusarium solani terhadap minyak atsiri konsentrasi 10% menunjukkan aktivitas kuat dengan daya hambat sebesar 10,00 mm. Nilai Minimum Inhibitory Consentration (MIC) sebesar 2,0 % (v/v) dengan diameter hambat sebesar 5,50 mm. Hasil uji daya hambat pertumbuhan koloni, spora, dan biomassa jamur meningkat dengan kenaikan konsentrasi minyak atsiri. Analisis dengan gas kromatografi – spektrometri massa (GC-MS) menunjukkan bahwa komponen terbesar minyak atsiri jeringau adalah senyawa asaron.
ABSTRACT: Isolation and Activity test of Jeringau rhizome’s essential oil (Acorus Calamus Linn) to inhibit the growth of fungal pathogen, Fusarium solani has been performed. The aim of this research are to determine the antifungal activity and essential oil’s components of Jeringau rhizome. The extraction process was performed by steam distillation method, antifungal activity was analysed by well diffusion method, and the Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) was used to determine the essential oil components. The yield of essential oil was 0.1339% and has yellow colour with pungent smell. At concentration of 10.0%, the essential oil extract gave the strong activity to inhibit the Fusarium solani, with 10 mm in diameter. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) was 2.0% that gave inhibition’s zone of 5.50 mm. Inhibition of colony, spore, and biomass of fungi increase with concentration. Analysis using GC-MS indicated the main essential compound is asarone.
Downloads
References
[2] Wiratno. Beberapa Formula Pestisida Nabati dari Cengkih. Edisi 6. Sinar Tani. 2010. [cited 2011 September 4]. Available from:
http://pustaka.litbang. deptan.go.id/ inovasi/kl10101.pdf.
[3] Rita, W.S., Identifikasi Senyawa Aktif dalam Ekstrak Daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) sebagai Penghambat Pertumbuhan Jamur Fusarium sp., Penyebab Penyakit Busuk Batang pada Buah Naga (Hylocereus sp.), Disertasi, Universitas Udayana, Denpasar. 2014.
[4] Ardiansyah, Daun Beluntas sebagai Bahan Antibakteri dan Antioksidan, 2005. [cited 2015 March 4]. http://www.berita_iptek.com/cetak_ berita hp?kat=berita & id=.
[5] Srividya, A.R., Aishwaria, S.N., Vishnuvarthan, V.J., Evaluation of Antioxidant, Antimicrobial and Cytotoxicity Activity of Hydroethanolic Extract and its Fractions of Acorus calamus linn, International Journal for Pharmaceutical Research Scholars (IJPRS), 2014, 3 (1) : 114-125.
[6] Devi, A.S. and and Ganjewala, D., Antimicrobial activity of Acorus calamus L. rhizome and leaf extract, Acta Biologica Szegediensis, 2009, 53(1): 45-49.
[7] Phongpaichit, S., Pujenjob, N., Rukachaisirikul, V., dan Ongsakul, M, Antimicrobial Activities of The Crude Methanol Extract of Acorus calamus Linn, Journal of Sci Technol, 2005, 2 (27) : 517-523.
[8] Sherlly, M. F. L., Reiner, I. L., Debora, R., Aktivitas Antibakteri Eschericia coli pada Minyak Atsiri Batang Genoak (Acorus calamus) Asal Pulau Timor, Molekul, 2013, 8 (1): 1-8.