PEMANFAATAN LEMPUNG TERMODIFIKASI SEBAGAI CARRIER UNSUR KALIUM DALAM FORMULASI PUPUK LEPAS LAMBAT

Abstract

ABSTRAK:  Pelapisan pupuk kalium dengan bentonit dilakukan untuk menghasilkan produk pupuk dengan sifat pelepasan yang lebih lambat, sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efisensi penggunaan pupuk kalium serta mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pelapisan (coating) pupuk kalium butir dengan kalium  dan bentonit sebagai pupuk lepas lambat. Sintesis pupuk slow release fertilizer (SRF) mengunakan metode pencampuran padat-cair dengan mengelusikan senyawa kalium ke dalam bentonit dengan mengkaji perbandingan bentonit dengan pupuk kalium. Bentonit yang digunakan adalah bentonit yang teraktivasi asam sulfat.  Hasil penelitian menunjukkan bentonit yang teraktivasi asam sulfat 1,5 M memiliki karakter yang lebih baik dari bentonit  alam. Luas permukaan meningkat dari  dari 25,04 menjadi 48,77 m²/g, hasil uji XRD menunjukkan bahwa proses aktivasi mengakibatkan permukaan bentonit menjadi lebih bersih sehingga puncak-puncak yang dihasilkan menjadi lebih ramping dan intensitas lebih tinggi terutam pada 2? = 5-7, keasaman permukaan meningkat dari 2,86 menjadi 7,23 mmol/g. Kondisi optimum campuran lempung-kalium adalah pada perbandingan lempung : kalium = 20:30. Proses pelepasan kalium pada SRF jauh lebih lambat dibanding pupuk KNO₃, pada minggu pertama pupuk  KNO₃ sudah terlepas 100%  sementara SRF baru terlepas 5 %, dan sampai pada minggu keenam SRF terlepas sampai 85 %.

ABSTRACT: Coating of potassium fertilizer with bentonite was done to produce fertilizer products with slower release properties, so that it will increase the effectiveness and efficiency of potassium fertilizer use and reduce environmental pollution. This study aims to study the coating process of granular potassium fertilizer with potassium and bentonite as slow-release fertilizers. The synthesis of slow release fertilizer (SRF) fertilizer uses a solid-liquid mixing method by eluting potassium compounds into bentonite by examining the ratio of bentonite to potassium fertilizer. The bentonite used is bentonite activated with sulfuric acid. The results showed that bentonite activated with 1.5 M sulfuric acid has better characteristics than natural bentonite. The surface area increased from 25.04 to 48.77 m2/g, the XRD test results showed that the activation process resulted in the bentonite surface becoming cleaner so that the resulting peaks became slimmer and higher intensity especially at 2? = 5-7, the surface acidity increased from 2.86 to 7.23 mmol/g. The optimum condition of the clay-potassium mixture is at a ratio of clay: potassium = 20:30. The process of releasing potassium in SRF is much slower than KNO₃ fertilizer, in the first week KNO₃ fertilizer has been released 100% while SRF has only released 5%, and by the sixth week SRF has been released up to 85%.