Pola Warna Sapi Taro

  • Yolla Noviolita Mahasiswa Sarjana Pendidikan Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234
  • Ni Nyoman Werdi Susari Laboratorium Anatomi dan Embriologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234
  • Sri Kayati Widyastuti Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234
  • I Ketut Suatha Laboratorium Anatomi dan Embriologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234
  • Luh Gde Sri Surya Heryani Laboratorium Anatomi dan Embriologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/bulvet.2023.v15.i05.p03

Abstrak

Sapi taro merupakan kelompok sapi yang memiliki keunikan berbeda dari sapi bali dengan jumlah populasi yang relatif kecil dan dipelihara di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali serta disucikan dan digunakan dalam upacara keagamaan. Sapi taro memiliki ciri khas yaitu rambut, kulit, iris mata, kuku, dan tanduk berwarna putih. Perbedaan warna rambut/kulit sapi taro disebabkan oleh adanya pengaruh dari pigmen melanin. Penelitian ini adalah observasional study yang menggunakan teknik purposive sampling dimana dilakukan pengamatan kulit sapi taro pada 52 ekor sapi jantan dan betina yang terdapat di Yayasan Lembu Putih dengan tujuan sebagai informasi dan bukti ilmiah serta pedoman dan acuan untuk penelitian selanjutnya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan frekuensi relatif (persentase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat warna lain yang ditemukan. Terdapat enam warna sapi taro yaitu warna putih kemerahan dengan total 40,39%, pada betina sebanyak 32,69% dan jantan 7,69%; warna putih gading dengan total 38,46%, pada betina 17,31% dan jantan 21,15%; warna putih dengan total 1,92% yang hanya ditemukan pada betina; warna sudamala dan cemeng hanya ditemukan pada populasi jantan masing-masing 7,69% dan 3,85%; dan warna coklat hanya ditemukan pada populasi betina sebanyak 7,69%. Diperlukan perbaikan mengenai manajemen pemeliharan dan manajemen perkawinan, sistem recording serta pengecekan sapi taro secara rutin tiap tahun.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Baker CM, Manwell C. 1986. Population genetics, molecular marker and gene conservation of bovine breeds. in: neimann and hickman (Ed). World Animal Science. Elsevier Health Sciences. London.
Felius M, Koolmees PA, Theunissen B. 2011. On the breeds of cattle historic and current classifications. Diversity. 3: 660-692.
Fontanesi L, Beretti F, Riggio V, Dall'Olio S, Gonzalez EG, Finocchiaro R, Davoli R, Russo V, Portolano B. 2009. Missense and nonsense mutations in melanocortin 1 receptor (MC1R) gene of different goat breeds: association with red and black coat colour phenotypes but with unexpected evidence. BMC Genet. 10: 47.
Gutiérrez-Gil B, Wiener P, Williams JL. 2007. Genetic effects on coat colour in cattle: dilution of eumelanin and phaeomelanin pigments in an F2-Backcross Charolais × Holstein population. BMC Genet. 8: 56.
Gwaza DS, Yahaya M, Ahemen T. 2018. Variation and distribution of qualitative traits of the savannah muturu on free range in the Benue trough of Nigerian. J. Res. Rep. Genet. 2(1): 33-43.
Hardjosubroto W. 1994. Aplikasi pemuliaan ternak di lapangan. Gramedia. Jakarta.
Hardjosubroto W. 2001. Genetika hewan. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Heryani LGSS, Wandia IN, Suarna IW, Puja IK. 2016. Morphometric characteristics of the taro white cattle in Bali. Glob. Vet. 16(3): 215:218.
Hillis DM. 2004. The genetics of coloration in Texas Longhorns: part 1. Texas Longhorn Trails. 16(3): 40-41.
Klungland H, Olsen HG, Hassanane MS, Mahrous K, Vage DI. 2000. Coat colour genes in diversity studies. J. Anim. Breed. Genet. 117(4): 217-224.
Noor RR, Muladno, Benjamin B, Hedah Z, Herliantin. 2000. Purity test Bali cattle through protein, microsatellite DNA, coat and chromosome structure. Research reports. IPB Faculty of Animal Science and Artificial Insemination Center Singosari. Bogor.
Partama IBG, Putri BRT, Warmadewi DA, Susila TGO, Bidura IGNG, Aryani IGAS, Sumardani LG, Candrawati DPMA, Utami IAP, Wibawa AAPP, Puspani E. 2015. Lembu putih taro maskot Kabupaten Gianyar cetakan pertama. Udayana University Press. Denpasar.
Rees, Jonathan L. 2003. Genetics of haor and skin color. An. Rev. Genet. 37(1): 67-90.
Salako AE. 2013. Genetic and phenotypic profiles of West African dwarf and Yankasa sheep breeds in Nigeria. Int. J. Biodiv. Conserv. 5(2): 47-53.
Sarini NP, Puja IK, Suarna IW, Putra IGAA, Doloksaribu L. 2020. Variations in horn type, horn orientation, and coat color of the Taro white cattle. World J. Engin. Res. Technol. 6(3): 466-478.
Tabun AC, Sumadi, Volkandari DS, Hartatik T. 2013. Identification polymorphism of melanocortin 1 receptor (MC1R) gene in Bali cattle by using PCR-RFLP method. Proc. The 2nd Animal Production International Seminar.
Diterbitkan
2023-02-05
##submission.howToCite##
NOVIOLITA, Yolla et al. Pola Warna Sapi Taro. Buletin Veteriner Udayana, [S.l.], p. 719-723, feb. 2023. ISSN 2477-2712. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/95344>. Tanggal Akses: 14 oct. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/bulvet.2023.v15.i05.p03.
Bagian
Articles