Scabiosis pada Kucing Domestik

  • I Made Mahaputra Praktisi Jl. Bernasi Kangin No.10, Buduk, Badung, Bali, Indonesia,
  • Sri Kayati Widyastuti Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner, Fakultas Kedoteran Hewan Universitas Udayana, Gg. Markisa No. 6, Sesetan, Denpasar, Bali, Indonesia, 80225
  • Made Suma Anthara Laboratorium Fisiologi, Farmakologi dan Farmasi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia, 80225
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/bulvet.2023.v15.i04.p15

Abstrak

Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang mendominasi pada kucing, baik yang dipelihara maupun liar yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang bersifat zoonosis. Tujuan penulisan artikel ini untuk memberikan informasi mengenai dampak dari infeksi skabies pada kucing serta pengobatan dan penanganan yang tepat diberikan kepada kucing kasus skabies. Pemeriksaan dilakukan terhadap kucing domestik dengan anamnesis menunjukkan gejala gatal dengan menggaruk-garukkan telinga ke dinding atau tanah serta ditemukan lesi pada bagian telinga. Hasil pemeriksaan klinis terdapat hiperkeratosis dan alopesia pada bagian telinga. Pemeriksaan penunjang dengan kerokan kulit atau skin scraping dibawah mikroskop terlihat tungau Sarcoptes scabiei sedangkan pemeriksaan hematologi diperoleh kucing mengalami leukositosis dan anemia normositik hiperkromik. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang kucing tersebut didiagnosis mengalami scabiosis. Terapi yang diberikan berupa terapi kausatif, simptomatis, dan supportif. Terapi kausatif yang diberikan adalah ivermectin diinjeksikan sebanyak 0,2 ml secara subkutan dengan dua kali pemberian pada interval 14 hari. Terapi simptomatis yang diberikan adalah Chlorpheniramine maleat diberikan sebanyak 2 mg, setiap 12 jam, secara per oral selama lima hari. Terapi supportif yang diberian berupa Vita-Gel 50 gr diberikan seukuran tiga kali biji jagung (1-3 cm) 2-3 kali sehari selama 10 hari, serta hewan dimandikan menggunakan sabun belerang/sulfur dua kali seminggu. Terapi yang diberikan pada kucing Pisci menunjukkan hasil yang baik dimana kucing menunjukkan perubahan dari awal sampai setelah treatment pruritus dan hiperkeratosis mulai berkurang serta rambut yang mulai tumbuh. Ketika terdapat kucing pemilik yang mengalami skabiosis segera pisahkan dengan hewan peliharaan agar tidak terjadi penularan skabiosis pada hewan lainnya.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Amir KL, Erawan GMK, Arjentinia PGY. 2020. Case report: ivermectin and sulfur treatment for scabiosis in persian cat. Indon. Med.Vet. 9(1): 89-98.
Aranzazu GC, Ana M, Sahagu´n PM, Liebana JD, Martinez LZ, Vega MS, Juan J, Vieitez G. 2007. The pharmacokinetics and metabolism of ivermectin in domestic animal species. Department of Biomedical Sciences. Veterinary Faculty, University of Leon. Spain.
Bijanti R, Yulianti MGA, Wahjuni RS, Utomo RB. 2010. Buku ajar patologi klinik edisi pertama. Surabaya. Airlangga University Press. Pp. 13-14.
Dewi MK, Wathoni N. 2017. Article review: diagnosis dan regimen pengobatan skabies. Farm. Supl. 15(1): 123-133.
Diwakar RP. 2017. Canine scabies: a zoonotic ectoparasitic skin disease. Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci. 6(4): 1361-1365.
Hardy JI, Sinclair G, Fox MT, Loeffler A. 2016. Feline sarcoptic mange in the UK: a case report.
Howard B. 2020. How to identify and treat your cat for mange. https://www.dailypaws.com/ Accessed on 10 November 2021.
Ilman ZA, Ida S,Wiji A, Ika RS. 2017. Perbandingan efektivitas sabun sulfur 10% dengan salep 2-4 sebagai pengobatan tunggal dan kombinasi pada penyakit skabies. J. Agromed. Med. Sci. 3(3): 1-5.
Ludmerer SW, Warren VA, Williams BS, Zheng Y, Hunt DC, Ayer MB, Wallace MA, Chaudhary AG, Egan MA, Meinke PT, Dean DC, Garcia ML, Cully DF, Smith MM. 2002. Ivermectin and nodulisporic acid receptors in Drosophila melanogaster contain both gamma-aminobutyric acid-gated Rdl and glutamate-gated GluCl alpha chloride channel subunits. Biochemistry. 41(20): 6548-6560.
Palguna D. 2014. Sistem pakar diagnosis penyakit kulit pada kucing menggunakan metode certainty factor. JSIKA. Pp. 75.
Pudjiatmoko, Syibli M, Nurtanto S, Lubis N, Syafrison, Yulianti S, Kartika D, Yohana CK, Setianingsih E, Efendi ND, Saudah E. 2014. Manual penyakit hewan mamalia. Subdit Pengamatan Penyakit Hewan Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. 2nd printing. Pp. 438-446.
Reddy BS, Kumari KN, Sivajothi S. 2014. Thyroxin levels and Haematological changes in dogs with Sarcoptic mange. J. Adv. Parasitol. 1(2): 27–29.
Senthil K, Selvaraj P, Vairamuthu S, Srinivasan SR, Kathiresan D. 2008. Ivermectin therapy in the management of notoedric mange in cats. Tamilnadu J. Vet. Anim. Sci. 4(6): 240-241.
Sivajothi S, Reddy BS, Venkatasivakumar R. 2015. Chronic dermatitis complicated with otitis due to Notoedrescatiin a Persian cat. J. Adv. Parasitol. 2(1): 19-22.
Sivajothi S, Reddy BS, Rayulu VC, Sreedevi C. 2014. Notoedrescatiin cats and its management. J. Parasit. Dis. 39(2): 303–305
Susanto H, Kartikaningrum M, Wahjuni RS, Warsito SH, Yuliani MGA. 2020. Kasus scabies pada klinik Intermedipet Surabaya. J. Biosains Pascasarjana. 22: 37-45.
Weiss DJ, Wardrop KJ. 2010. Schalm’s veterinary hematology 6th ed. Ames, Iowa, USA: Blackwell Publishing Ltd. Pp. 797.
Wolstenholme AJ. 2011. Ion channels and receptor as targets for the control of parasitic nematodes. Int. J. Parasitol. Drugs and Drug Resistance. 1(1): 2-13.
Yates DM, Portillo V, Wolstenholme AJ. 2003. The ivermectin receptors of haemonchus contortus and caenorhabditis elegans. Int. J. Parasitol. 33(11): 1183- 1193.
Diterbitkan
2023-03-02
##submission.howToCite##
MAHAPUTRA, I Made; WIDYASTUTI, Sri Kayati; ANTHARA, Made Suma. Scabiosis pada Kucing Domestik. Buletin Veteriner Udayana, [S.l.], p. 630-638, mar. 2023. ISSN 2477-2712. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/94770>. Tanggal Akses: 14 oct. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/bulvet.2023.v15.i04.p15.
Bagian
Articles