Keragaman dan Korelasi Dimensi Panjang Tubuh Induk Sapi Bali di Pusat Pembibitan Sapi Bali Unggul (PPSBU) Gerokgak, Buleleng, Bali
Abstrak
Abstrak
Sapi bali merupakan salah satu bangsa sapi asli di Indonesia. Menyeleksi untuk menghasilkan keturunan yang baik merupakan faktor penting dalam manajemen sapi bali. Dalam melakukan seleksi terhadap induk sapi bali, keragaman dan korelasi antar dimensi panjang tubuh dapat dipakai sebagai patokan. Potensi populasi sapi bali di Gerokgak memungkinkan untuk diajukan mendapatkan sertifikasi sebagai daerah sumber bibit sapi bali agar dapat menjadi model sapi bali unggul yang tersertifikasi. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur panjang kepala, leher, tubuh, telinga, ekor, dan panjang tanduk pada 25 ekor sapi yang ada di Pusat Pembibitan Sapi Bali Unggul Gerokgak dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis biplot, disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil keragaman dimensi panjang yang paling beragam adalah panjang tanduk yaitu sebesar 18,2082% dan yang paling seragam adalah panjang kepala sebesar 4,9797%. Panjang tubuh berkorelasi positif dengan panjang kepala, oleh karena itu dalam memilih bibit sapi bali betina, panjang kepala bisa dijadikan alternatif untuk menentukan klasifikasi bibit sapi yang lebih unggul dan peternak disarankan memperhatikan faktor internal dan eksternal dalam pemeliharaan sapi bali.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Hamdani MDI, Adhianto K, Husni A. 2017. Ukuran-ukuran tubuh sapi krui jantan dan betina di Kabupaten Pesisir Barat Lampung. J. Ilmu Ternak Univ. Padjadjaran. 17(2): 97-102.
Hikmawaty H, Gunawan A, Noor RR, Jakaria J. 2014. Identifikasi ukuran tubuh dan bentuk tubuh sapi bali di beberapa pusat pembibitan melalui pendekatan analisis komponen utama. J. Ilmu Produksi dan Teknol. Hasil Peternakan. 2(1): 231-237.
Neff AS, Beatrice H, Ricco S. 2016. Why cows have horns. Research Institute of Organic Agriculture FiBL.
Nurhayu A, Sariubang M. 2016. Pengaruh pemberian silase jerami jagung dan konsentrat pakan murah terhadap kondisi tubuh induk sapi potong di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Proc. Sem. Nas. Inovasi Teknol. Pertanian Banjarbaru. 20: 1220-1226.
Pradana IMYW, Sampurna IP, Suatha IK. 2014. Pertumbuhan dimensi tinggi tubuh pedet sapi Bali. Bul. Vet. Udayana. 6(1): 81-85.
Purwanti NLL, Sampurna IP, Susari NNW. 2021. Laju pertumbuhan dimensi panjang tubuh kerbau lumpur di Kabupaten Lombok Tengah. Bul. Vet. Udayana. 13(2): 187-195.
Sampurna IP. 2013. Pola pertumbuhan dan kedekatan hubungan dimensi tubuh sapi bali. Disertasi. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana
Saptayanti NNJ, Suatha IK, Sampurna IP. 2015. Hubungan antara dimensi panjang induk dengan pedet pada sapi bali. Bul. Vet. Udayana. 7(2): 129-136.
Saputra DA, Maskur M, Rozi T. 2019. Karakteristik morfometrik (ukuran linier dan lingkar tubuh) sapi bali yang dipelihara secara semi intensif di Kabupaten Sumbawa. Indon. J. Anim. Sci. Technol. 5(2): 67-75.
Satayanarayana G. 2013. Studies on affection of tail and its management in buffaloes. Sri Venkateswara Veterinary University. Thesis. Tirupati
Soeparno. 2005. Ilmu dan teknologi daging cetakan keempat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Standar Nasional Indonesia. 2017. Bibit sapi potong-bagian 4: Bali. SNI 751-4:2017
Susanta IME, Sampurna IP, Suatha IK. 2016. Hubungan bagian-bagian panjang kaki depan dan belakang pada induk sapi bali dengan pedet yang dilahirkan. Bul. Vet. Udayana. 8(1): 44-51.
Ris A, Suatha IK, Batan IW. 2012. Keragaman silak tanduk sapi bali jantan dan betina. Bul. Vet. Udayana. 4(2): 87-93.
Utomo GS, Sukarno SD, Lestari CS. 2016. Pola pertumbuhan kambing jawarandu betina di Kabupaten Rembang (growth pattern of female jawarandu goat in Rembang Regency). Anim. Agric. J. 3(3): 362-368.
Wati NKDY, Suarjana IGK, Besung INK. 2016. Perbandingan bakteri coliform pada feses sapi bali menurut tingkat kedewasaan dan tipe pemeliharannya. Indon. Med. Vet. 5(5): 430-437.