Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Pisang Kepok terhadap Histologi Ginjal, Kadar Ureum dan Kreatinin Tikus Putih setelah Melakukan Latihan Intensif

  • Putu Oky Astawibawa Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia
  • I Nyoman Suarsana Laboratorium Biokimia Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia
  • I Gusti Ayu Agung Suartini Laboratorium Biokimia Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/bulvet.2022.v14.i05.p18

Abstrak

Aktivitas fisik berlebih memicu terbentuknya reactive oxygen species (ROS) yang dapat merusak ginjal dan organ lain. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak kulit pisang kepok terhadap kadar ureum, kreatinin dan histologi ginjal tikus putih setelah pemberian latihan intensif. Penelitian ini menggunakan 27 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 200-225g. Tikus dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu (T0) kontrol, (T1) latihan intensif, (T2) latihan intensif dan diberi ekstrak kulit pisang kepok yang menggunakan dosis 1 cc/kg bb selama 28 hari. Sampel ureum di uji dengan metode Urea Col dan sampel kreatinin di uji dengan metode jaffe sedangkan sampel ginjal di periksa menggunakan preparat histologi dengan metode perwarnaan hematoksilin eosin (HE). Pada perlakuan T0 diperoleh kadar ureum dan kreatinin berturut-turut 89,456 ± 2,938 dan 0,867 ± 0,07 mg/dl; perlakuan T1 dengan kadar ureum dan kreatinin 101,144 ± 1.805 dan 0,944 ± 0,10 mg/dl, dan pada perlakuan T2 dengan kadar ureum dan kreatinin masing-masing 99,889 ± 4.075 dan 0,900 ± 0,00 mg/dl. Pengamatan histologi ginjal pada T1 ditemukan degenerasi dan nekrosis. Pada T2 terlihat penurunan degenerasi dan nekrosis disertai peningkatan regenerasi epitel sel tubulus proksimal dan distal. Kadar ureum pada kelompok perlakuan T1 dan T2 berbeda nyata terhadap T0, namun jika dilihat dari rata-rata standar deviasi menunjukan T2 mendekati kadar T0. Kadar kreatinin T2 tidak berbedanyata dengan T0 dan T1, sedangkan T0 berbedanyata dengan T1. Selain itu, ekstrak kulit pisang kepok mampu mencegah kerusakan jaringan ginjal namun belum berbeda nyata.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Agarwal S, Sharma S, Agrawal V, Roy N. 2005. Caloric restriction augments ros defense in S. cerevisiae, Byasir2p independent mechanism. Free Radical Res. 39(1): 55-62.
Arifin H, Delvita V, Almahdy. 2007. Pengaruh pemberian vitamin C terhadap fetus pada mencit diabetes. J. Sains Teknol. Farmasi. 12(1):
Atun S, Arianingrum R, Handayani S, Rudyansah, Garson M. 2007. Identifikasi dan uji aktivitas antioksidan senyawa kimia dari ekstrak metanol kulit buah pisang (Musa paradisiaca Linn.). Indo. J. Chem. 7(1): 83-87.
Cheville NF. 2006. Introduction to Veterinary Pathology, 3rd Ed. Ames (US): Blackwell Publishing.
Cotran RS, Rennke H, Kumar V. Buku Ajar Patologi. 7th Ed. Jakarta: EGC, 2007.
Da’I M, Triharman F. 2010. Uji aktivitas penangkap radikal DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) isolat alfa mangostin kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Pharmacon. 11(2): 47-50.
Evans GW, Secker R. 2004. Motivational consequences of environmental stress. J. Environ. Psychol. (24): 143-265.
Fitrianingsih SP, Purwanti L. 2012. Uji efek hipoglikemik ekstrak air kulit buah pisang ambon putih [Musa (AAA Group)] terhadap mencit model hiperglikemik galur swiss webster. Proc. Seminar Nasional Penelitian dan PKM. 3(1): 73-80.
Khaira K. 2010. Menangkal radikal bebas dengan anti-oksidan. program studi tadris matematik STAIN Batu Sangkar. J. Saintek. 2(2): 183-187.
Kiyatno. 2009. Antioksidan vitamin dan kerusakan otot pada aktivitas fisik studi eksperimen pada mahasiswa JPOK-FKIP UNS Surakarta. M. Med. Indon. 6(43).
Meyer DJ, Harvey JW. 2004. Veterinary Laboratory Medicine Interpretation and Diagnosis, Philadelphia: Saunders.
Polcomy J, Yanishlieva N, Gordon M. 2001. Antioxidants in food, Practical applications, Wood Publishing Limited, Cambridge, England
Robbins SL, Kumar V. 2007. Buku ajar patologi anatomi. Edisi ke-6. Jakarta (ID): EGC. Pp. 113, 572, 595-597.
Rosdiana, R. 2014. Fortifikasi tahu menggunakan antioksidan dari ekstrak kulit pisang kepok (Musa Bluggoe). Respositpry UPI, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Sinaga FA. 2016. stress oksidatif dan status antioksidan pada aktivitas fisik maksimal. J. Generasi Kampus. 9(2): 176-189.
Someya S, Yoshiki Y, Okubo K. 2002. Antioxidant compounds from bananas (Musa Cavendish). Food Chem. 79(3): 351-354.
Suhita, NLPR, Sudira,W, Wanaya, I,B,O, 2013, Histopatologi ginjal tikus putih akibat pemberian ekstrak pegagan (Contella asiatica) peroral. Bul. Vet. Udayana. 5(2): 71-78.
Supriyanti FMT, Suanda H, Rosdiana R. 2015. Pemanfaatan ekstrak kulit pisang kepok (musa bluggoe) sebagai sumber antioksidan pada produksi tahu. Proc. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VII, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Pp. 393-400.
Susetyarini E. 2007. Pengaruh dekok daun beluntas (pluchea indica less) terhadap ld 50 (toksisitas akut) tikus putih jantan (Ratus nurwegicus). Laporan Penelitian. Lemlit UMM.
Togatorop D, Pasiak TF, Wongkar D, Kasek MM. 2016. Gambaran histologik ginjal tikus wistar yang diberikan jus tomat setelah diinduksi dengan monosodium glutamat. J. e-Biomedik. 4(2).
Treml J, Smejkal K. 2016. Flavonoids as potent scavengers of hydroxyl radicals. Comp. Rev. Food Sci. Food Safety. 15: 720-738.
Valko M, Leibfritz D, Moncol J, Cronin MTD, Mazur M, Telser J. 2007. Review: Free radicals and antioxidants in normal physiological functions and human disease. Int. J. Biochem. Cell. Biol. 39: 44-84.
Verma P, Paswan SK, Verma S, Singh SP, Rao CV, Shrivastva S, Gupta RK. 2017. Assessment of hepatoprotective activity of Musa paradisica linn. Whole plant extract against carbon tetrachloride induced hepatotoxicity in wistar rats. IJPSR. 8(1): 126-131.
Wahdaningsih S, Setyowati EP, Wahyuono S. 2011. Aktivitas penangkap radikal bebas dari batang pakis (Alsophila glauca J. Sm). Maj. Obat Tradisional. 16(3): 156-160.
Widhyari, S, D., Esfandiari, A., Cahyono A D. 2015. Profil kreatinin dan nitrogen urea darah pada anak sapi friesian holstein yang disuplementasi Zn. Acta Vet. Indon. 3(2): 45-50
Wresdiyati T. 2003. Immunohistochemical study of oxygen-free radical scavenger superoxide dismutase (Cu,Zn-SOD) in the liver of rats under stress condition. Biota. 8(3): 107–112.
Wresdiyati T, Mamba K, Adnyane IKM, Aisyah US. 2002. The effect of stress condition on the intracellular antioxidant copper,zinc-superoxide dismutase in the rat kidney: an immunohistochemical study. Hayati. 9(3): 85-88.
Diterbitkan
2022-01-29
##submission.howToCite##
ASTAWIBAWA, Putu Oky; SUARSANA, I Nyoman; SUARTINI, I Gusti Ayu Agung. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Pisang Kepok terhadap Histologi Ginjal, Kadar Ureum dan Kreatinin Tikus Putih setelah Melakukan Latihan Intensif. Buletin Veteriner Udayana, [S.l.], p. 578-585, jan. 2022. ISSN 2477-2712. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/60269>. Tanggal Akses: 14 oct. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/bulvet.2022.v14.i05.p18.
Bagian
Articles