PROFIL HEMATOLOGI SAPI BALI PADA PERIODA KEBUNTINGAN DI SENTRA PEMBIBITAN SOBANGAN BADUNG
Abstrak
Sapi bali merupakan plasma nuftah yang harus dipertahankan keberadaannya. Berbagai usaha telah dilakukan seperti pembibitan agar populasi dapat ditingkatkan. Dalam pembibitan, manajemen kebuntingan akan mendapat perhatian yang utama. Periode kebuntingan pada sapi merupakan situasi penting dalam managemen kesehatan. Pada periode ini, status fisiologi harus dalam kondisi yang baik untuk menjamin kelahiran dan mendapatkan pedet atau anakan sapi yang cukup kuat dan mampu bertahan hidup. Sapi yang sedang bunting biasanya tubuhnya cenderung lemah dan rentan penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gangguan fungsi organ atau tubuh lebih awal sebelum menampakkan tanda-tanda sakit. Parameter darah yang diamati dari 28 ekor sapi adalah: total eritrosit, total leukosit, Paced Cel Volume (PCV), Hemoglobin (Hb),differensial leukosit (limfosit, neutrofil, basofil, eosinofil dan monosit), Mean Corpuscular Haemoglobine (MCH), Mean Corpuscular Haemoglobine Concentration (MCHC), Mean Corpuscular Volume (MCV). Darah dengan EDTA diambil dari Vena jugularis. Data yang diperoleh dianalis dengan analisis ragam dengan prosedur analisis menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa profil hematologi sapi bali pada tiap-tiap fase kebuntingan di Sentra Pembibitan Sobangan Badung tidak berbeda dengan sapi yang tidak bunting.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Arthur GH and Noakes G. 1996. Veterinary reproduction and obstetrics. 5th Ed. Bailliere and Tindall, London.
Bashar YA, Tukur HM, Sekoni AA, Hassam WA. 2010. Nutrient retention and haematological indices of broiler starters fed Lablab seed meal as the source of protein. Nig. J. Basic Appl. Sci., 18(2): 285-291.
Besung INK, Watiniasih NL, Mahardika GNK, Agustina KK, Suwiti NK. 2019. Mineral levels of bali cattle (Bos javanicus) from four different type of land in different rearing areas. Biodiversitas, 20(10): 2931-2936.
Boer M, Arizal PB, Hamdi, 2002. Strategi pemberian pakan tambahan sapi betina bunting dan tidak bunting untuk meningkatkan penampilan reproduksi. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner, Pp. 71-74.
Coles EH. 1980. Veterinan Clinical Patholo Kv. 3rd Ed. WB Saunder Company. Philadelphia. London. Toronto.
Hardjosubroto W, Astuti JM. 1993. Buku Pintar Peternakan. PT Gramedia Widiasarana Press, Jakarta.
Jilani T, Iqbal M. 2011. Does vitamin E have a role in treatment and prevention of anemia? Pak. J. Pharm. Sci., 24(2): 237-242.
Kadarsih S. 2004. Performance sapi bali berdasarkan ketinggian tempat di daerah imigrasi Bengkulu: Perfomance pertumbuhan. J. Ilmu Pertanian Indonesia, 6(6): 50-56.
Laksmi DNDI, Trilaksana IGNB, Darmanta RJ, Darwan M, Bebas IW, Agustina KK. 2019. Correlation between body condition score and hormone level of bali cattle with postpartum anestrus. Indian J. Anim. Res. 53(12): 1599-1603.
Lawhead J, Baker M. 2004. Introduction to Veterinary Science. Clifton Park, USA: Delmar.
Martojo H. 1990. Upaya pemuliaan dan pelestarian sapi bali untuk menunjang pembangunan peternakan secara nasional. Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Bali, 20-22 September 1990.
Masudana W. 1990. Perkembangan sapi bali di bali dalam sepuluh tahun terakhir (1980-1989). Seminar Nasional Sapi Bali 20-22 September 1990. Dinas Peternakan Tingkat I Bali.
Nasoetion AH and Barizi. 1980. Metoda Statistika. Jakarta, Penerbit Gramedia.
Ngadiyono N. 1997. Kinerja dan prosfek sapi bali di indonesia, Seminar I AEUP Enviromental Pollution and Natural Product and Bali Cattle in Regional Agriculture, Bali
Njidda AA, Shuai’bu AA, Isidahomen CE. 2014. Haematological and serum biochemical indices of sheep in semi-arid environment of Northern Nigeria. Glob. J. Sci. Front. Res., 14(2): 1-9.
Pisek L, Travinicek J, Salat J, Kroupova V, Soch M. 2008. Changes in white blood cells in sheep blood during selenium supplementation. Vet. Med.Czech, 53(5): 255-259.
Polizopoulou ZS. 2010. Haematological test in sheep health management. Small Rum. Res., 92: 88-91.
Schalm OW. 2010. Veterinary Hematology. 6th Ed. Wiley- Blackwell, Singapore.
Siswanto. 2011. Gambaran sel darah merah sapi bali (studi rumah potong). Buletin Vet. Udayana, 3(2): 99-105.
Sri W, Benni M. 1983. Observasi pada hematologi sapi bali. Proc. Petemuan Ilmiah Ruminansia Besar. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan, BPPP Deptan, Bogor. Pp. 177-180.
Utama IH. 2001. Karakteristik anemia sapi bali. J. Vet. 2(1): 13-16.