Pengaruh waktu induksi dan ZPT terhadap pertumbuhan kalus kotiledon kacang panjang (Vigna unguiculata subsp. sesquipedalis)

  • Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
  • Selma Nafilatul Husna Department of Biology Education, Faculty of Mathematics and Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

Tanaman kacang panjang adalah komoditas pertanian yang sangat berpotensi untuk dikembangkan karena mudah dibudidayakan dan pangsa pasar cukup tinggi, namun masih ada permasalahan dalam memenuhi kebutuhan benih dan masih rentan terhadap hama dan penyakit. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan produksi dan induksi variasi kacang panjang. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah kultur jaringan untuk induksi variasi somaklonal dan/atau pembentukan tanaman transgenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu inisiasi kalus dan pengaruh pemberian ZPT terhadap pertumbuhan kalus eksplan kotiledon kacang panjang. Sterilisasi biji dilakukan dengan menggunakan detergen, natrium hipoklorit 10%, alkohol 70% dan akuades steril.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi waktu inisiasi kalus pada media MS dengan penambahan ZPT 2,4-D serta penggunaan beberapa variasi ZPT pada subkultur mampu menginisiasi kalus dan mempengaruhi ukuran kalus, warna kalus, serta persentase browning eksplan kotiledon kacang panjang. Waktu inisiasi kalus 4 minggu dengan kombinasi konsentrasi BAP 2 ppm dan IAA 0,1 ppm menghasilkan ukuran kalus paling besar dan warna kalus putih kecoklatan. Penambahan ZPT saat subkultur memiliki persentase browning yang lebih kecil dari perlakuan tanpa ZPT.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amante, Chimdessa. 2021. Control of browning in plant tissue culture: A review. Journal of Scientific Agriculture. 5: 67-71 doi: 10.25081/jsa.2021.v5.7266
Ariani R, Anggraito Y U, Rahayu E.S. 2016. Respon Pembentukan Kalus Koro Benguk (Mucuna Pruriens L.) Pada Berbagai Konsentrasi 2,4-D Dan BAP. Jurnal MIPA 39 (1) : 20-28
Ariati SN. 2012. Induksi Kalus Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) pada Media MS dengan Penambahan 2,4-D, BAP dan Air Kelapa. Jurnal Natural Sciences, 1(1): 74-84.
Astutik S. (2007). Pengaruh Varietas Kedelai (Glycine max) terhadap Pertmbuhan Kalus dan Kandungan Senyawa Isoflavon (Daidzein dan Genisten). Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan IPA Universitas Islam Malang
Badan Pusat Statistik. 2020. Luas Panen dan Produksi Kacang Panjang 2018-2020. https://jateng.bps.go.id/indicator/55/743/1/luas-panen-dan-produksi-kacang-panjang.html
Baskaran P, Moy M, Van Staden J. 2014. In vitro plant regeneration, phenolic compound production and pharmacological activities of Coleonema pulchellum. South African Journal of Botany. 90 : 74-79. https://doi.org/10.1016/j.sajb.2013.10.005
Budisantoso I, Prayoga L. 2012. Pengaruh 2,4-D Terhadap Hipokotil Dan Kotiledon Kedelai Varietas Slamet Yang Ditumbuhkan Secara In Vitro. Jurnal Biologi Udayana. 16 (2)
Dewi IS. Nindita A. Purwoko BS, Efendi D. 2012. Induksi Tunas Pada Kotiledon dan Hipokotil Tanaman Jarak Pagar melalui Organogenesis Tak Langsung. Jurnal Agrobiogen 8(3): 89-96.
Diniyah N, S Lee. 2020. Komposisi Senyawa Fenol Dan Potensi Antioksidan Dari Kacangkacangan: Review. Jurnal Agroteknologi. 14 (01)
Dwi NM, Waenati, Muslimin, Suwastika. (2012). Pengaruh Penambahan Air Kelapa dan Berbagai Konsentrasi Hormon 2,4-D pada Medium MS dalam Menginduksi Kalus Tanaman Anggur Hijau (Vitis vinifera L.) Jurnal Natural Science. 1(1): 53-62.
Dwipayana GAJ, Yuswanti H, Mayun IA. (2016). Induksi Kalus Stroberi (Fragaria spp.) Melalui Aplikasi Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat Secara In Vitro. EJurnal Agroekoteknologi Tropika. 5(3): 310-321.
Guntoro RR. (2013). Respon Eksplan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Terhadap Pembentukan dan Pertumbuhan Kalus pada Media MS dengan Penambahan ZPT 2,4-D yang dikombinasikan dengan Air Kelapa. Tidak Diterbitkan. UIN Malang
Hesami M, Daneshvar M. 2016. Regeneration from Callus which is Produced from Cotyledon of Antirrhinum majus. 4: 20-24. 10.1007/ijlbpr_56e24b27b7a3f.
Hesami M, Daneshvar MH. 2018. In Vitro Adventitious Shoot Regeneration through Direct and Indirect Organogenesis from Seedling-derived Hypocotyl Segments of Ficus religiosa L.: An Important Medicinal Plant, HortScience horts, 53(1): 55-61. https://doi.org/10.21273/ HORTSCI12637-17
Hutami S. (2008). Masalah Pencoklatan pada Kultur Jaringan. Jurnal Agro Biogen. 4(2):83-88.
Indah PN, Ermavitalini D. (2013). Induksi Kalus Daun Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn.) pada Beberapa Kombinasi Konsentrasi 6-Benzylaminopurine (BAP) dan 2,4- Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D). Jurnal Sains dan Seni. 2(1): 1-6.
Kumar, GP, Subiramani S, Govindarajan S, Sadasivam V, Manickam V, Mogilicherla K, Thiruppathi SK, Narayanasamy J. 2015. Evaluation of different carbon sources for high frequency callus culture with reduced phenolic secretion in cotton (Gossypium hirsutum L.) cv. SVPR-2. Biotechnology Reports.7:72-80. ISSN 2215-017X https://doi.org/10.1016/j.btre.2015.05.005.
Lizawati. 2012. Induksi Kalus Embriogenik Dari Eksplan Tunas apikal Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Dengan Penggunaan 2,4-D dan TDZ. ISSN: 2302-6472. 1(2)
Mureșan L, Clapa D, Rusu T, Wang TTY, Park JB. 2021. Soybean Callus-A Potential Source of Tocopherols. Plants (Basel) 10(12):2571. doi: 10.3390/plants10122571. PMID: 34961042; PMCID: PMC8703269.
Pierik RLM. (1987). In Vitro Culture of Higher Plant. Netherland: Martinus Nijhoff Publiser.
Rasud Y , Bustaman B. 2020. Induksi Kalus secara In Vitro dari Daun Cengkeh (Syizigium aromaticum L.) dalam Media dengan Berbagai Konsentrasi Auksin. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 25(1). 67-72. https://doi.org/10.18343/jipi.25.1.67
Rohmah. 2007. Penggunaan BAP dan 2,4-D dalam Kultur in vitro Ilesiles (Amorphophallusmuelleri Blume). Tugas Akhir. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rosdiana. 2010. Pertumbuhan anggrek bulan (Phalaenopsis amboinensis) endemik Sulawesi, pada beberapa jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh secara in vitro. J Agrisistem. 6:88-96.
Royani I, Zulkifli L, Sedijani P. 2015. Regenerasi Tunas dan Akar dari Kalus Daun Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi. 3(1): 6–10.
Song Y. 2014. Insight into the mode of action of 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) as an herbicide. J Integr Plant Biol. 56 (2): 106-113.
Susetio H, Hidayat SH. 2014. Respons Lima Varietas Kacang Panjang terhadap Bean common mosaic virus. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 10(4): 112. https://doi.org/10.14692/jfi.10.4.112
Tang W, Newton RJ. (2004). Increase of polyphenol oxidase and decrease of polyamines correlate with tissue browning in Virginia pine (Pinus virginiana Mill.). Plant Sci. 167(3):621-628.
Ulva M, Nurchayati Y, Prihastanti E, Setiari N. (2019). Pertumbuhan Kalus Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Varietas Permata F1 dari Jenis Eksplan dan Konsentrasi Sukrosa yang Berbeda secara In Vitro. Life Science. 8 (2): 160-169.Yelnititis. 2012. Pembentukan Kalus Remah dari Eksplan Daun Ramin (Gonystylus bancanus (Miq) Kurz.). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 6(3): 181-194.
Published
2023-12-27
How to Cite
KUSWANDI, Paramita Cahyaningrum; HUSNA, Selma Nafilatul. Pengaruh waktu induksi dan ZPT terhadap pertumbuhan kalus kotiledon kacang panjang (Vigna unguiculata subsp. sesquipedalis). Jurnal Biologi Udayana, [S.l.], v. 27, n. 2, p. 191-203, dec. 2023. ISSN 2599-2856. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/bio/article/view/99904>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2023.v27.i02.p07.