Struktur komunitas gastropoda pada sistem irigasi tradisional (Subak) Sembung, Denpasar Utara
Abstract
Sawah merupakan salah ekosistem lahan basah buatan. Kawasan Subak Sembung merupakan salah satu areal persawahan sekaligus areal ekowisata di Kota Denpasar. Keberadaan gastropoda cukup banyak ditemui pada kawasan persawahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas gastropoda di kawasan Subak Sembung serta mengetahui faktor abiotik habitat gastropoda di kawasan Subak Sembung. Pengambilan data dilakukan di tiga stasiun pada bulan Desember 2021 hingga Januari 2022 dengan metode transek. Garis transek dibentangkan secara horizontal paralel dengan aliran irigasi. Lima kuadran berukuran 1x1 m2 diletakkan berselang-seling sepanjang garis transek dan data jumlah individu dan spesies diambil dari masing-masing kuadran. Secara keseluruhan, sebanyak 7 spesies ditemukan, dengan indeks keanekaragaman sedang dengan rentang nilai 1,34-1,40. Indeks keseragaman ketiga stasiun didapatkan > 0,6, dengan indeks dominansi mendekati 0 atau spesies tersebar merata dan tidak ada dominansi. Parameter abiotik berupa suhu dengan nilai 26,7oC-27,4oC, pH dengan nilai 7,5-8, C organik 2,52%-3,03%, substrat berlumpur pada seluruh stasiun, nitrat 0,35mg/L-0,45mg/L, fosfat 0,35mg/L-0,39mg/L.
Downloads
References
Athifah A, Putri MN, Wahyudi SI, Rohyani IS. 2019. Keanekaragaman mollusca sebagai bioindikator kualitas perairan di Kawasan TPA Kebon Kongok Lombok Barat. Jurnal Biologi Tropis, 19(1): 54 – 60.
Brusca RC, Brusca GJ. 2003. Invertebrates Second Edition. Sunderland: Sinauer Associates Inc.
Djajasasmita M. 1993. Catatan tentang moluska di sawah-sawah sekitar Bogor: komposisi jenis, potensi dan peranannya. Jurnal Biologi Indonesia, 1(1): 48-56.
Djajasasmita M. 1999. Keong dan Kerang Sawah. Bogor: Seri Panduan Lapangan Puslitbang Biologi-LIPI.
Fachrul MF. 2007. Metode Sampling Ekologi. Bumi Aksara. Jakarta. 67 hlm.
Fitriana YR. 2006. Keanekaragaman dan kemelimpahan makrozoo-bentos di Hutan Mangrove hasil rehabilitasi Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali. Biodiversitas, 7(1):67-72.
Frashad. 1925. Anatomy of common indian apple snail, Pila glubbosa. Memories of the Indian Musium, (8): 91-151.
Hartoni, Agussalim A. 2013. Komposisi dan kelimpahan moluska (gastropoda dan bivalvia) di Ekosistem Mangrove Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Journal Maspari, 5(1): 6–15.
Karyono M, Ramadan A, Bustamin. 2013. Kepadatan dan frekuensi kehadiran gastropoda air tawar di Kecamatan Gambusa Kabupaten Sigi. e-Jipbiol, (01): 57-64.
Krebs. 1989. Ecological Methodology. New York: Harper and Row Publisher.
Munandar A, Ali AA, Karina S. 2016. Struktur komunitas makrozoobenthos di Estuari Kuala Rigaih Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(3): 331-336.
Munthe YM, Aryawati R, Isnaini. 2012. Struktur komunitas dan sebaran fitoplankton di Perairan Sungsang Sumatera Selatan. Maspari Journal, 4(1): 122-130.
Odum EP. 1993. Dasar-dasar Ekologi (Fundamentals of Ecology). Edisi 3. Tjahjono S, penerjemah. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Fundamentals of ecology. 697 hlm.
Puspita L, Rahmawati E, Suryadiputra INN, Meutia AA. 2005. Lahan Basah Buatan Di Indonesia. Bogor: Wetlands Internationa-Indonesia Programmed Ditjen PHKA.
Rudianto FN, Setyawati TR, Mukarlina. 2014. Struktur komunitas gastropoda pada persawahan pasang surut dan tadah hujan di Kecamatan Sungai Kakap. Protobiont, 3(2): 177–185.
Santosa Y, Ramadhan EP, Rahman DA. 2008. Studi Keanekaragaman Mamalia pada Beberapa Tipe Habitat di Stasiun Penelitian Pondok Ambung Taman Nasional Tanjung Putting Kalimantan Tengah. Media Konservasi, 13(3): 1-7.
Supono. 2008. Analisis Diatom Epipelic Sebagai Indikator Kualitas Lingkungan Tambak Untuk Budidaya Udang. [Tesis]. Semarang: Program Studi Magister Manajemen Sumberdaya Pantai, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. 85hlm
Windia W, Wiguna WAA. 2013. Subak Warisan Budaya Dunia. Bali: Penerbit Udayana University Press.