Keanekaragaman spesies anggrek di jalur pendakian Cemara Kandang, Gunung Lawu, Jawa Tengah

  • Muhammad Daffa Irvani Faculty of Biology Gadjah Mada University
  • Ratna Susandarini Faculty of Biology Gadjah Mada University

Abstract

 Gunung Lawu merupakan gunung api tidak aktif yang terletak di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi geografis yang berada diantara dua wilayah ini menjadikan Gunung Lawu memiliki keunikan biodiversitas di dalamnya. Anggrek atau famili Orchidaceae merupakan kelompok tumbuhan berbunga dengan keanekaragaman spesies tertinggi kedua dengan jumlah spesies mencapai 25.000 di seluruh dunia. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anggrek di kawasan Gunung Lawu memiliki keunikan dan keanekaragaman tinggi. Pendokumentasian terhadap keanekaragaman anggrek di kawasan Gunung Lawu perlu dilakukan sebagai langkah awal pendataan potensi flora dan dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan konservasi anggrek. Penelitian ini dilaksanakan di Jalur Pendakian Gunung Lawu Cemara Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang bertujuan untuk menginventarisir keanekaragaman anggrek beserta kemelimpahan dan distribusinya di sepanjang Jalur Pendakian Cemara Kandang. Penelitian yang dilakukan dengan metode jelajah ini menunjukkan bahwa di sepanjang Jalur Pendakian Cemara Kandang terdapat 14 spesies anggrek. Keempat belas spesies tersebut terdiri dari Bulbophyllum schefferi, Bulbophyllum sect. Aphanobulbon, Bulbophyllum sp.1, Bulbophyllum sp.2, Coelogyne miniata, Crepidium koordersii, Liparis montana, Microtis unifolia, Pholidota carnea, Pholidota globosa, Pinalia multiflora, Schoenorchis juncifolia, Taeniophyllum glandulosum, dan Thelymitra javanica. Total kemelimpahan anggrek yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 642 spesies, dan memiliki persebaran mengelompok yang terbagi dalam dua zona utama di sepanjang jalur pendakian.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Argue CL. 2012. The Pollination Biology of North American Orchids:Volume 1. Springer:London.
Biology Orchid Study Club. 2021. Anggrek Yogyakarta. Penerbit PT. Kanisius:Yogyakarta.
Comber JB. 1990. Orchid of Java. The Bentham-Moxon Trust:Surrey.
Conservation International. 1997. Lokakarya Kawasan Konservasi di Irian Jaya. CI Papua Programme:Papua.
De LC. 2015. Commercial Orchids. De Gruyter Open:Berlin.
Dijk E, Willems JH, Van Andel J. 1997. Nutrient responses as a key factor to the ecology of orchid species. Acta Botanica Neerlandica 46(4): 339-363.
Dressler RL. 1981. The Orchids: Natural History and Classification. Harvard University Press:London.
Fardhani I, Kisanuki H, Parikesit. 2015. Diversity of orchid species in mount sanggarah, west bandung. Proceedings of the 22nd Tru-University International Joint Seminar and Symposium.
Hartini S. 2019. Orchids diversity in the sicikeh-cikeh forest, north sumatra, indonesia. Biodiversitas 20(4): 1087-1096.
Hinsley A, De Boer HJ, Fay MF, Gale SW, Gardiner LM, Gunasekara RS, Kumar P, Masters S, Metusala D, Roberts DL, Veldman S, Wong S, Phelps J. 2018. A review of the trade in orchids and its implications for conservation. Botanical Journal of the Linnaean Society 186(4): 435-455.
Garcia K, Zimmerman SD. 2014. The role of mycorrhizal associations in plant potassium nutrition. Frontiers in Plant Science 5(6): 1-9.
Jones DL. 2006. A complete guide to native orchid of australia including the island territories. Reed New Holland:Sydney.
Kohout P, TeSitelova T, Roy M, Vohnik M, Jersakova J. 2013. A diverse fungal community associated with Pseudorchis albida (Orchidaceae) roots. Fungal Ecology 6(1): 50-64.
Myers N, Mittermeier RA, Mittermeier CG, da Foncesa GAB, Kent J. 2000. Biodiversity hotspot for conservation priorities. Nature 403: 853-858.
Nugroho GD, Dewi K. 2018. Keanekaragaman anggrek (Orchidaceae) di taman nasional gunung merbabu (TNGMb), jawa tengah. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 4(2): 195-201.
Nurfadilah S, Yulia ND, Ariyanti EE. 2016. Morphology, anatomy, and mycorrhizal fungi colonization in roots of epiphytic orchids of sempu island, east java, indonesia. Biodiversitas 17(2): 592-603.
Setyawan AD. 1970. Review: Possibilities of mount lawu to be a national park. Biodiversitas Journal of Biological Diversity 2(2): 163-168.
Steenis CG, van GJ, Kartawinata JA. 2010. Flora Pegunungan Jawa. Lipi Press: Jakarta.
Sutarno S, Setyawan AD, Irianto S, Kusumaningrum A. 1970. Plants biodiversity of jobolarangan forest mount lawu: 2. Spermatophyta. Biodiversitas Journal of Biological Diversity 2(2): 156-162.
Published
2022-10-18
How to Cite
IRVANI, Muhammad Daffa; SUSANDARINI, Ratna. Keanekaragaman spesies anggrek di jalur pendakian Cemara Kandang, Gunung Lawu, Jawa Tengah. Jurnal Biologi Udayana, [S.l.], v. 26, n. 2, p. 175-185, oct. 2022. ISSN 2599-2856. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/bio/article/view/85669>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2022.v26.i02.p03.