Analisis daya dukung ekowisata birdwatching di Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Lombok, Nusa Tenggara Barat

  • Sastia Sulastri Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
  • Baiq Farista Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
  • I Wayan Suana University of Mataram

Abstract

Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak merupakan kawasan konservasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang digunakan untuk kegiatan wisata alam dan rekreasi. TWA Gunung Tunak memiliki keanekaragaman spesies burung yang tinggi, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi ekowisata birdwatching. Kegiatan ekowisata dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan jika jumlah wisatawan melampaui daya dukung wisata. Perencanaan wisata yang tidak memperhatikan daya dukung cepat atau lambat akan menurunkan kualitas lingkungan dan kerusakan secara ekologis, sehingga mempengaruhi keberadaan burung dan kehidupan liar lainnya di lokasi tersebut. Perhitungan daya dukung perlu dilakukan untuk melindungi fungsi konservasi TWA Gunung Tunak dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung ekowisata birdwatching berdasarkan aspek biofisik dan manajemen pengelolaan di TWA Gunung Tunak. Metode penilaian daya dukung wisata dilakukan melalui tiga tahap yaitu Physical Carrying Capacity (PCC), Real Carrying Capacity (RCC) dan Effective Carrying Capacity (ECC). Aspek biofisik yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah breeding session (musim berbiak) burung, curah hujan, kelerengan, dan sensitivitas tanah terhadap longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PCC jalur pengamatan Menuju Pintu Masuk (MPM) sebesar 2.527 pengunjung/hari, dan jalur pengamatan Menuju Pantai Teluk Ujung (MPTU) sebesar 1.408 pengunjung/per hari. RCC jalur pengamatan MPM sebesar 245 pengunjung/hari dan jalur MPTU sebesar 315 pengunjung/hari. ECC dengan memperhatikan aspek fisik, ekologi dan manajemen pada jalur pengamatan MPM sebesar 178 pengunjung/hari dan jalur MPTU sebesar 229 pengunjung/hari. Berdasar pada nilai ECC, maka pengembangan ekowisata birdwatching di TWA Gunung Tunak pada masa mendatang dapat dioptimalkan sebesar 84,38% (162 pengunjung/hari atau 4.860 pengunjung/bulan) untuk jalur MPM dan 93,01% untuk jalur MPTU (213 pengunjung/hari atau 6.390 pengunjung/bulan).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ardi B. 2014. Aktivitas manusia dan Pengaruhnya Terhadap Jumlah Jenis Burung Di Cagar Alam Pulau Sempu. Kelompok Pengamat Peneliti dan Pemerhati Burung. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada.
Aswirna A, Bagus I, Wiyasha M, Suprapto INA. 2023. Jurnal Ilmiah Pariwisata Dan Bisnis Pariwisata Berkelanjutan Di Semara Ratih Delodsema Village. Kabupaten Gianyar. Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis 2(1): 145–157.
Aryanto T, Purnaweni H, Soeprobowati TR. 2017. Daya Dukung Jalur Pendakian Bukit Raya Di Taman Nasional Bukit Baka Raya Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan 14(2): 72-76.
Cifuentes M. 1992. Determinacion de Capacidad de Cargatruisticaen Areas Protegidas. Centro Agronomico Tropical de Investigacion Y Enzenanza Catie, Costa Rica.
Farista B, Virgota A. 2019. Penilaian Daya Dukung Untuk Pengembangan Ekowisata Di Taman Wisata Alam Kerandangan. BioWallacea 5(1): 43–51.
Hadiprayitno G, Al Idrus A, Mertha IG, Ilhamdi ML, Suana IW. 2019. Short communication: Bird community and it’s conservation implications in Gunung Tunak Nature Park, Lombok, Indonesia. Biodiversitas 20(6): 1753–1757.
Hidayat S, Suteja IW, Indrapati, Sriwi A. 2021. Penerapan Visitor Management Melalui Pendekatan Carrying Capacity Di Kawasan Wisata Bukit Pergasingan Sembalun. Jurnal Ilmiah Hospitality (JIH) 10(2): 147.
Haryanto JT. 2014. Model Pengembangan Ekowisata Dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Daerah Studi Kasus Provinsi Diy. Jurnal Kawistara 4(3): 225-330.
Iwanda, R, Parikesit DW, Kenria ND, Rinaldi D. 2019. Distribusi Dan Aktivitas Harian Burung Madu Sriganti Dan Burung Madu Kelapa Di Kampus Dramaga, BOGOR. Researchgate publication.
Kartono A, Soimin M, Rachman INA. 2020. Keanekargaman Spesies Burung di Kawasan Hutan Taman Wisata Karandangan. Jurnal Silva Samalas 3(1): 22-27.
Kurniawan, R. (2015). Atraksi Birdwatching: Study Deskriptif Tentang Birdwatching Sebagai Atraksi Wisata Alternatif di Taman Hutan Raya R Soerjo, Batu. Doctoral dissertation. Universitas Airlangga.
Nugroho, DD, Nugroho, H. 2020. Analisis Kerentanan Tanah Longsor Menggunakan Metode Frequency Ratio di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jurnal of Geodesy and Geomatics 16(1): 8-18.
Octarin E, Harianto SP, Dewi BS, Winarno GD. 2021. Keanekaragaman Jenis Burung untuk Pengembangan Ekowisata Birdwatching di Hutan Mangrove Pasir Sakti Lampung Timur Bird Diversity For Development of Birdwatching Ecoturism in Mangrove Forest. Jopfe Journal 1(1): 21–28.
Pangestika RS, Wicaksono AD, Sari N. 2019. Daya Dukung Lingkungan Wisata Subak Jatiluwih Di Desa Jatiluwih Kabupaten Tabanan. Planning for Urban Region and Environment Journal (PURE) 8(1): 39-48.
Rumblat W. 2018. Aplikasi Indeks Komunitas Burung Untuk Mengukur Kualitas Lingkungan Beberapa Situ di Kota Tangerang selatan. Pusat Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPE) LP2M UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Raco B, Wicaksono A, Triweko R W, Erosi L, Erosi, TB, Lahan T. 2022. Tingkat Bahaya Erosi Akibat Perubahan Tutupan Lahan Pada Daerah Tangkapan Air Danau Tondano. Jurnal Teknik Sipil 11(1): 63–76.
Rahmayanti FD. 2018. Pengaruh Kelas Kemiringan Dan Posisi Lereng Terhadap Kandungan Fe Tanah Sebagai Indikator Kualitas Lingkunga Dan Kesuburan Tanah Pada Alfisol Di Desa Gunungsari Kabupaten Tasikmalaya. Agrikultura 29(3): 136–143.
Rukmana SN, Handiwati M. 2020. Daya Dukung Wisata Mangrove Wonorejo di Kota Surabaya. Jurnal Teknik Waktu 18(02): 1–9.
Sasmita E, Darsiharjo, Rahmafitri F. 2014. Analsis Daya Dukung Wisata Sebagai Upaya Mendukung Fungsi Konservasi Dan Wisata Di Kebun Raya Cibodas Kabupaten Cianjur. Jurnal Manajement Resort & Leasure. 11(2).
Sayan MS, Atik M. 2011. Recreation Carrying Capacity Estimates for Protected Areas: A Study of Termessos National Park. Ekoloji 78: 66–74.
Sari CP, Rahayu S. 2018. Carrying Capacity of Gancik Hill Top for Ecotourism Development in Boyolali District. E3S Web of Conferences 73: 2–5.
Sofiyan A, Hidayat W, Winarno GD, Harianto SP. 2019. Analisis Daya Dukung Fisik, Riil dan Efektif Ekowisata di Pulau. Sylva Lestari 7(2): 225–234.
Suana IW, Ahyadi H, Hadiprayitno G, Amin S, Kalih LATTWS, Sudaryanto FX. 2020. Environment carrying capacity and willingness to pay for bird-watching ecotourism in Kerandangan Natural Park, Lombok, Indonesia. Biodiversitas 21(5): 2266–2274.
WTO (World Tourism Organization). 1981. Saturation of tourist destinations: Report of the Secretary General.
Yudhistira E, Komarudin N. 2021. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Pesisir di Teluk Ciletuh. Jurnal Akuatek 2(2): 104–111.
Zelenka J, Kacetl J. 2014. The concept of carrying capacity in tourism. Amfiteatru Economic 16(36): 641-654.
Zacarias DA, Williams AT, Newton A. 2011. Recreation carrying capacity estimations to support beach management at Praia de Faro, Portugal. Applied Geography 31(3): 1075–1081.
Published
2023-10-28
How to Cite
SULASTRI, Sastia; FARISTA, Baiq; SUANA, I Wayan. Analisis daya dukung ekowisata birdwatching di Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Biologi Udayana, [S.l.], v. 27, n. 2, p. 138-148, oct. 2023. ISSN 2599-2856. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/bio/article/view/102989>. Date accessed: 23 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2023.v27.i02.p02.

Most read articles by the same author(s)