Pengaruh Penambahan Bioaktivator EM4 dan Molase dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Restoran Khas Bali

  • I Putu Cahya Windu Adi Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • I Putu Surya Wirawan Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali
  • Ida Ayu Gede Bintang Madrini Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali

Abstract

Abstrak


Pupuk organik cair merupakan jenis pupuk yang terbuat dari hasil pemanfaatan limbah organik. Limbah restoran yang digunakan pada proses pembuatan pupuk organik cair ini antara lain (sayur, sisa nasi, kulit bawang, dan sisa buah). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pengaruh penambahan bioaktivator EM4 Dan molase pada pembuatan pupuk organik cair dari limbah restoran. Metode yang digunakan untuk analisis kadar air adalah metode gravimetri (AOAC 2016). Hasil penelitian mununjukkan bahwa penggunaan molase dan EM4 tidak menyebabkan pengaruh yang signifikan pada suhu dan ph.  Rata–rata suhu yang didapat dari tiga ulangan yaitu 27,8ºC dan nilai pH yang dihasilkan 7,49 diawal fermentasi tidak berpengaruh nyata. Pada analisis kadar NPK, peran penggunaan EM4 dan molase sangat berpengaruh, dimana masing–masing menghasilkan nilai 0,12%, 0,042%, 0,022% yang merupakan nilai tertinggi pada NPK. Hasil analisis kadar air bahan mendapatkan nilai 47,73%. Hasil analisis nilai C/N ratio menunjukkan nilai C-Organik lebih tinggi dibandingkan dengan nilai N-total. Warna yang dihasilkan dari lindi bahan sangat beragam, dikarenakan variasi bahan baku yang digunakan. Penggunaan bioaktivator EM4 dan molase tidak memiliki pengaruh terhadap suhu dan pH tetapi menghasilkan pengaruh yang signifikan pada kadar NPK.


Abstract


Liquid organic fertilizer is a type of fertilizer made from the utilization of organic waste. Food waste used in the process of making liquid organic fertilizer includes vegetables, leftover rice, onion peel, and fruit residue. The purpose of this study was to obtain the effect of using EM4 and molasses bioactivator in the manufacture of liquid organic fertilizer. The method used for water content analysis is the gravimetric method (AOAC 2016). From the results of research that has been done that the use of molasses and EM4 does not cause a significant effect on temperature and pH. From the results of field research, the average temperature obtained from three replications is 27.8ºC and the resulting pH value is 7.49 at the beginning of the fermentation. In the analysis of NPK levels, the role of the use of molasses and EM4 is very influential, where each produces a value of 0.12%, 0.042% , 0.022% which is the highest value for NPK. The results of the analysis of the water content of the material get a value of 47.73%. The results of the analysis of the C/N ratio showed that the C-Organic value was higher than the N-total value. The colors produced from leachate materials are very diverse, due to variations in the raw materials used. The use of molasses and EM4 bioactivator had no effect on temperature and pH but did have a significant effect on NPK levels.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anita, Harimbi Setyawati, Sanny Anjarsari, Lalu Topan Sulistiyono, & Josephine Vania Wisnurusnadia. (2022). Pengaruh Variasi Konsentrasi Em4 Dan Jenis Limbah Kulit Buah Pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (Poc). Jurnal ATMOSPHERE, 3(1), 14–20. https://doi.org/10.36040/atmosphere.v3i1.4708

Arihati, D. B., Nugraheny, D. C., Kusuma, A. P. K., Vioreza, N., & Kurniasari, N. (2019). Pemanfaatan Limbah Sayuran Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Cair dan Pupuk Kompos. Jurnal Penamas Adi Buana, 2(2), 15–22.

Cesaria, R. Y., Wirosoedarmo, R., & Suharto, B. (2014). Pengaruh Penggunaan Starter Terhadap Kualitas Fermentasi Limbah Cair Tapioka Sebagai Alternatif Pupuk Cair. Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 1(2), 8–14. https://jsal.ub.ac.id

Delinda, N. A., Emelia, U., Dewi, W., & Retno, D. J. (2021). Pembuatan dan Pengujian Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Pasar dengan Menggunakan Bioaktivator EM4. Fullerene Journ. Of Chem, 6(2), 89–95. https://doi.org/10.37033/fjc.v6i2.325

Endah, A. S., Aman Suyadi, G., & Budi, ayuh P. (2015). Pengujian Beberapa Metode Pembuatan Bioaktivator Guna Peningkatan Kualitas Pupuk Organik Cair. Ekp, 13(3), 1576–1580.

Erwin, R., & Putu, W. (2012). Pemanfaatan Lindi Sampah Sebagai Pupuk Cair. Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 4(1), 10–18.

Handoko, B., Rochman, B. N., & Kurniawati, A. (2020). Konsentrasi Larutan Gula dan Efektif Mikroorganisme Terhadap Kualitas Pupuk Organik Cair Sampah Pasar. 10(2), 92–101.
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. (2019). Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. In Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No 261 (pp. 1–18). http://psp.pertanian.go.id/index.php/page/publikasi/418

Marlinda, M. (2016). Pengaruh Penambahan Bioaktivator Em4 Dan Promi Dalam Pembuatan Pupuk Cair Organik Dari Sampah Organik Rumah Tangga. Konversi, 4(2), 1. https://doi.org/10.20527/k.v4i2.263

Meriatna, M., Suryati, S., & Fahri, A. (2019). Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Buah-Buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 13. https://doi.org/10.29103/jtku.v7i1.1172

Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. (2018). Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Sampah Organik Rumah Tangga Dengan Bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Konversi, 5(2), 5. https://doi.org/10.20527/k.v5i2.4766

Ratna, D. A. P., Samudro, G., & Sumiyati, S. (2017). Pengaruh Kadar Air Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik Dengan Metode Takakura. Jurnal Teknik Mesin, 6(2), 63. https://doi.org/10.22441/jtm.v6i2.1192

Siboro, E. S., Surya, E., & herlina netti. (2013). Pembuatan Pupuk Cair Dan Biogas Dari Campuran Limbah Sayuran. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(3), 40–43. https://doi.org/10.32734/jtk.v2i3.1448

Simatupang, U. (2021). Analisa Kelayakan Kadar N, P, K Pupuk Organik Cair Setelah Didekomposisi Selama 30 Hari. Agroprimatech, 4(2), 51–57. https://doi.org/10.34012/agroprimatech.v4i2.1696

Solikhah, R. (2021). Studi Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Sampah Organik Rumah Tangga. Journal of Environmental Engineering and Waste Management, 6(2), 129. https://doi.org/10.33021/jenv.v6i2.1517

Subandriyo, S., Anggoro, D. D., & Hadiyanto, H. (2012). Optimasi Pengomposan Sampah Organik Rumah Tangga Menggunakan Kombinasi Aktivator Em4 Dan Mol Terhadap Rasio C/N. Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(2), 70. https://doi.org/10.14710/jil.10.2.70-75

Sundari, E., Elmi, S., & Rinaldo, R. (2012). Pembuatan pupuk organik cair menggunakan bioaktivator Bioscb dan EM4. Prosiding SNTK TOPI, 94–97. https://www.academia.edu

Sutiyoso, Y. (2009). Hidroponik. Penebar Swadaya.
Wayan, J. I., N.K., M., & Budiarsa, S. I. W. (2006). Analisis Karakteristik Sampah dan Limbah Cair Pasar Badung Dalam Upaya Pemilihan Sistem Pengelolaannya. 1(2).

Widyabudiningsih, D., Troskialina, L., & Fauziah. (2021). Pembuatan dan Pengujian Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah-buahan dengan Penambahan Bioaktivator EM4 dan Variasi Waktu Fermentasi. IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis), 4(1), 30–39. https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss1.art4
Published
2022-11-21
How to Cite
ADI, I Putu Cahya Windu; WIRAWAN, I Putu Surya; MADRINI, Ida Ayu Gede Bintang. Pengaruh Penambahan Bioaktivator EM4 dan Molase dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Restoran Khas Bali. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 11, n. 2, p. 353-363, nov. 2022. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/88552>. Date accessed: 04 may 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2023.v11.i02.p13.
Section
Articles