Aplikasi Pupuk Organik untuk Memperbaiki Kualitas Tanah pada Lahan Pertanian Intensif di Hulu DAS Bedadung
Abstract
Abstrak
Penggunaan pupuk dan pestisida kimia pada tanah akan menyebabkan pemadatan dan mengurangi jumlah organisme tanah. Pemadatan dan penurunan jumlah organisme tanah merupakan indikasi penurunan kualitas tanah secara fisik dan kimia. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati terhadap perubahan kualitas tanah pada lahan pertanian intensive di hulu DAS Bedadung. Penelitian dilakukan di Hulu DAS Bedadung dimana pertanian intensif dengan penggunaan pupuk kimia dan pertanian di lereng pegunungan untuk tanaman semusim cabai banyak dibudidayakan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancang Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Parameter kualitas tanah yang diamati adalah struktur tanah, tekstur tanah, permeabilitas tanah dan B-Organik. Variabel pengamatan untuk produktivitas tanaman terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), dan hasil panen (gram). Perlakuan pupuk organik berdampak pada perubahan kualitas tanah dimana tekstur tanah mengalami perubahan menjadi sandy loam didominasi persentase pasir halus dan debu, ukuran agregat struktur tanah meningkat, permeabilitas tanah menjadi sedang - sangat lambat, dan bahan organik menjadi tinggi – sedang. Data tinggi tanaman dan jumlah daun dianalisis menggunakan uji Two Way ANOVA. Hasil dari penelitian ini yaitu perlakuan paling efektif untuk produktivitas tanaman cabai terdapat pada perlakuan 0,25kg pupuk organik/tanaman dan 11ml/liter pestisida nabati dengan volume semprot 5,6 ml/tanaman menghasilkan nilai rata-rata 51,86 cm tinggi tanaman, 31,2 helai jumlah daun dan 59,39 gram buah cabai.
Abstract
The chemical fertilizers and pesticides used on the soil will lead to compaction and reduce the number of soil organisms. Compaction and soil organisms decrease indicated the physical and chemical quality of the soil decreases. The research aimed to analyze the application of organic fertilizer and organic pesticide in intensive farming systems in order to change soil quality to calculate of the level erosion hazard and productivity of chili plants. The research was carried out upstream of Bedadung Watershed. The experimental design used a Randomized Block Design (RBD) with two-factor. The observation of variables for soil quality parameters is soil structure, soil texture, soil permeability, and B-Organic. Whereas the observed plant productivity consisted of plant height (cm), number of leaves (strand), and yields (grams). The treatment of organic fertilizer also has an impact on changes in soil quality where the soil texture changes to sandy loam dominated by the percentage of fine sand and dust, the aggregate size of the soil structure increases, soil permeability become moderate - very slow, and organic material becomes high - moderate. Data on the height of plants and the number of leaves were analyzed using the Two Way of Anova test. The results of this study are that the most effective treatment for chili productivity is found in the treatment of 0.25kg organic fertilizer/plant and 11ml / liter of vegetable pesticides with a spray volume of 5.6 ml/plant producing an average value of 51.86 cm plant height, 31,2 strands of leaves and 59.39 grams of chilies.
Downloads
References
Harsojuwono, B. A., I. W. Arnata, dan G. A. K. D. Puspawati. 2011. Rancangan Percobaan: Teori Aplikasi SPSS Dan Excel. Malang: Lintas Kata Publishing.
Huda, F. A. 2017. “Pengertian Analysis of Variance (ANOVA).”
Ilyasa, M., S. Hutapea., dan A. Rahman. 2018. “Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Pemberian Kompos Dan Biochar Dari Limbah Ampas Tebu.” Jurnal Agroteknologi Dan Ilmu Pertanian 3:1.
Indahwati, R., B. Herdrato, dan M. Izzati. 2013. “Perbedaan Kualitas Lahan Apel Sistem Pertanian Intensif Dengan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan (Studi Kasus Di Kelompok Tani Makmur Abadi Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu).” Jurnal Bioma 15 (2):90–97.
Indiati, S. .. 2012. “Pengaruh Pestisida Nabati Dan Kimia Terhadap Hama Thrips Dan Hasil Kacang Hijau.” Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 31 (3).
Juarsah, I. 2016. “Keragaman Sifat-Sifat Tanah Dalam Sistem Pertanian Berkelanjutan.” Jurnal Balai Penelitian Tanah.
Latarang, B. dan A. Syukur. 2006. “Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang.” J.Agroland 13 (3):265–69.
Lihawa, F. 2017. Daerah Aliran Sungai Alo Erosi, Sedimentasi, Dan Longsoran. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Mustoyo, B.H. Simanjuntak, dan Suprihati. 2013. “Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Terhadap Stabilitas Agregat Tanah Pada Sistem Pertanian Organik.” Jurnal Agric 25 (1).
Sembiring, R.A., Y. Setiyo, dan Sumiyati. 2015. “Pengaruh Pemberian Kompos Pada Budidaya Tanaman Kacang Tunggak Terhadap Erodibilitas Tanah.” Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian) 1 (1).
Syukur, A. 2019. “Mahasiswa Pascasarjana Unej Pulihkan Lahan Kritis Di DAS Bedadung.”
Tandisau, Peter, dan Herniwati. 2009. “Prospek Pengembangan Pertanian Organik Di Sulawesi Selatan.” in Prosiding Seminar Nasional Serealia. 2009. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan.
Wibawa, I. P. H. .. 2019. “Uji Efektivitas Ekstrak Mimba (Azadirachta Indica A. Juss.) Untuk Mengendalikan Hama Penggerek Daun Pada Tanaman Podocarpus Neriifolius.” E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika 8 (1).
Yunita, F., Damhuri, dan H. W. Sudrajat. 2016. “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Sayuran Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Cabai Merah (Capsicum Annum L).” Jurnal Ampibi 1(3):47–55.