Kajian Kemampuan Media Tanam Penyimpan Air dan Produktivitas Tanaman pada Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.)

  • I Made Nanda Suastika Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem , Fakultas Teknologi Pertanian , Universitas Udayana, Badung , Bali , Indonesia
  • Yohanes Setiyo Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem , Fakultas Teknologi Pertanian , Universitas Udayana , Badung , Bali , Indonesia
  • Ni Nyoman Sulastri Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem , Fakultas Teknologi Pertanian , Universitas Udayana, Badung , Bali , Indonesia

Abstract

ABSTRAK


Petani menanam kentang pada musim kemarau, air menjadi komponen utama agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan menentukan kemampuan media tanam mengikat unsur hara dan untuk menentukan proporsi jenis media tanam yang menghasilkan water holding capacity (WHC) yang terbaik untuk produktivitas budidaya kentang. Parameter yang diamati pada penelitian meliputi porositas, ketersediaaan air tanaman (KAT), volume air terikat (VAT), electrical conductivity (EC), produktivitas kentang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 8 taraf komposisi, kompos kotoran ayam 100% (P1), tanah 100% (P2), arang sekam  100% (P3), tanah 50% + kompos kotoran ayam 40% + arang sekam 10% (P4), tanah 50% + kompos kotoran ayam 30% + arang sekam 20% (P5), tanah 50% + kompos kotoran ayam 20% + arang sekam 30% (P6), tanah 50% + kompos kotoran ayam 10% + arang sekam 40% (P7), tanah 50% + kompos kotoran ayam 25% + arang sekam 25% (P8). Media tanam arang sekam 100 % (P3)  menghasilkan porositas, ketersediaan air bagi tanaman dan volume air terikat yang paling tinggi, dengan nilai porositas 55,71%, nilai ketersediaan air bagi tanaman 17,22 % w.b, dan nilai volume air terikat 1.603 ml. Perlakuan  media tanah 100 % (P2) menghasilkan kemampuan media tanam mengikat unsur hara paling tinggi dengan nilai 788,67 µS/cm. Proporsi tanah 50% kompos kotoran ayam 10% arang sekam 40% menghasilkan produktivitas budidaya kentang paling tinggi yaitu 571,70 g/tanaman.


ABSTRACT


Since farmers plant potatoes in the dry season, water becomes the main component for plants to grow well. This study aims to determine the ability to plant media to bind nutrients and the proportion of types of planting media that produce the best water holding capacity (WHC) for potato cultivation productivity. Parameters observed in this study include porosity, plant water availability (KAT), bound water volume (VAT), electrical conductivity (EC), potato productivity. This study used a completely randomized design with 8 levels of composition, 100% chicken manure compost (P1), 100% soil (P2), 100% husk charcoal (P3), 50% soil + 40% chicken manure compost + 10% husk charcoal ( P4), 50% soil + 30% chicken manure compost + 20% husk charcoal (P5), 50% soil + 20% chicken manure compost + 30% husk charcoal (P6), 50% soil + 10% chicken manure compost + charcoal husk 40% (P7), 50% soil + 25% chicken manure compost + 25% husk charcoal (P8). Rice husk charcoal planting medium 100% (P3) produces porosity, water availability for plants, and the highest volume of bound water, with a porosity value of 55.71%, a value of water availability for plants 17.22% wb, and a volume value of bound water 1.603 ml.. Treatment of 100% soil media (P2) resulted in the ability of the planting medium to bind the highest nutrients with a value of 788.67 S/cm. The proportion of soil 50% chicken manure compost 10% husk charcoal 40% produced the highest productivity of potato cultivation, namely 571.70 g/plant.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aisyah, D. ., T. Kurniatin, & S. Maryam. (2006). Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Jurnal Ilmu Tanah, Faperta Unpad, 7–18.

Arsa, I. W., Setiyo, Y., & Nada, I. M. (2015). Kajian Relevansi Sifat Piskokimia Tanah Pada Kualitas Dan Produktifitas Kentang (Solanum Tuberosum L). Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 1(1), 1–10.

Costa, M. M., de Queiroz, D. M., de Carvalho Pinto, F. de A., dos Reis, E. F., & Santos, N. T. (2014). Moisture content effect in the relationship between apparent electrical conductivity and soil attributes. Acta Scientiarum - Agronomy, 36(4), 395–401.

Hanafiah, K. A. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali press.

Heryani, N., Sawiyo, & Pujilestari, N. (2000). Pemberian Irigasi Suplementer Pada Lahan Kering Berbasis Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan. Core.Ac.Uk, 58–71. https://core.ac.uk/download/pdf/198231605.pdf

Ismi, I. Y., Asep, S., Naken, S., & Bintoro, D. M. H. (2011). Pengaruh Pemberian Bahan Organik Pada Tanah Liat Dan Lempung Berliat Terhadap Kemampuan Mengikat Air. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16(2), 130–135.
Jumin, H. B. (2002). Agroekologi. Raja Grafindo.Jakarta.

Kusuma, A. H., Izzati, M., & Saptiningsih, E. (2013). Pengaruh Penambahan Arang dan Abu Sekam dengan Proporsi yang Berbeda terhadap Permeabilitas dan Porositas Tanah Liat serta Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L). Anatomi Fisiologi, XXI(1), 1–9. https://doi.org/10.14710/baf.v21i1.6260

Kweon, G., Lund, E., & Maxton, C. (2013). Soil organic matter and cation-exchange capacity sensing with on-the-go electrical conductivity and optical sensors. Geoderma, 199, 80–89. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2012.11.001

Marsha, N. D., Aini, N., & Sumarni, T. (2014). Pengaruh Frekuensi dan Volume Pemberian Air Pada Pertumbuhan Tanaman Crotalaria mucronata Desv. Jurnal Produksi Tanaman, 2(8), 673–678.

Nurwanto, A., Soeddradjad, R., & Sulistyaningsih, N. (2017). Aplikasi berbagai dosis pupuk kalium dan kompos terhadap produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Agritrop, 15(2), 181–193.

Prihmantoro, H., & Y.H, I. (2017). Petunjuk praktis memupuk tanaman sayur. Jakarta : Penebar Swadaya 2017.
Purwanto. (2006). Bertanam cabai rawit dalam pot. Jakarta : Agromedia Pustaka, 2006.

Setiyo, Y., Gunadnya, I. B. P., Gunam, I. B. W., Permana, I. D. G. M., Susrusa, I. K. B., & Triani, I. G. A. L. (2016). Improving Physical and Chemical Soil Characteristic on Potatoes (Solanum tuberosum L.) Cultivation by Implementation of Leisa System. Agriculture and Agricultural Science Procedia, 9, 525–531. https://doi.org/10.1016/j.aaspro.2016.02.172

Setiyo, Y., Susrusa, K. B., Gunam, I., Gunadnya, I. B. P., Yulianti, N. L., & Ada, W. (2017). Agribisnis Kentang.
Setiyo, Y., Susrusa, K. B., Triani, I. G. A. L., & Permana, I. D. G. M. (2016). Pengembangan Sistim LEISA untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Umbi Kentang ( Solanum Tuberosum L. ) Development LEISA System Granola Variety to Increase Productivity and Quality of Potatoes Tuber (Solanum Tuberosum L.). Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian AGROTECHNO, 1(2), 101–106.

Sinulingga, M., & Darmanti, S. (2007). Kemampuan Mengikat Air oleh Tanah Pasir yang Diperlakukan dengan Tepung Rumput Laut Gracilaria verrucosa. Anatomi Fisiologi, XV(2), 32–38. https://doi.org/10.14710/baf.v15i2.2570

Sulastri, N. N., Shibusawa, S., & Kodaira, M. (2020). Soil Electrical Conductivity (Ec) Mapping Using Real-Time Soil Sensor. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno, 5(1), 9. https://doi.org/10.24843/jitpa.2020.v05.i01.p02

Sutedjo, M. M. (2010). Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Utomo, M., SudaTrUsono, Rusman, B., Sabrina, T., & Lumbanraja, J. (2016). Ilmu Tanah Dasar-Dasar Pengolahan. Rajawali press.

Yulfianti, C. E. (2011). Efek pemanfaatan Abu Sekam Sebagai Sumber Silika (Si) untuk Memperbaiki Kesuburan Tanah Sawah. 38, 33–36.
Published
2021-10-08
How to Cite
SUASTIKA, I Made Nanda; SETIYO, Yohanes; SULASTRI, Ni Nyoman. Kajian Kemampuan Media Tanam Penyimpan Air dan Produktivitas Tanaman pada Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.). Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 10, n. 2, p. 269-275, oct. 2021. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/77577>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2022.v10.i02.p08.
Section
Articles