Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Karakteristik Teh Herbal Daun Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz) dalam Kemasan Paper Sack
Abstract
ABSTRAK
Teh merupakan minuman yang populer serta banyak di minati masyarakat Indonesia maupun dunia. Salah satu jenis teh yaitu teh herbal, yang terbuat dari berbagai daun, biji maupun akar tanaman. Teh daun bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz) merupakan salah satu contoh teh herbal yang diolah untuk memanfaatkan senyawa yang terkandung di dalam daun bambu tabah tersebut untuk menghasilkan karakter tersendiri. Penyimpanan pada suhu yang tepat dapat menjaga karakter yang dimiliki oleh teh daun bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz). Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan suhu dan lama penyimpanan yang tepat dengan kemasan paper sack. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah suhu penyimpanan dan faktor kedua yang digunakan yaitu lama penyimpanan. Faktor pertama terdiri dari dua jenis suhu yaitu (F1) : suhu 10°C dan (F2) : suhu 30°C. Faktor kedua terdiri dari 6 taraf yaitu (T1) : lama penyimpanan 1 minggu, (T2) : lama penyimpanan 2 minggu, (T3) : lama penyimpanan 3 minggu, (T4) : lama penyimpanan 4 minggu, (T5) : lama penyimpanan 5 minggu dan (T6) : lama penyimpanan 6 minggu. Parameter yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari analisis kimia meliputi kadar air, pH, total asam, total fenol, flavonoid dan uji organoleptik terdiri dari warna air seduhan, aroma dan rasa pada daun teh yang telah di seduh. Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu penyimpanan 10°C dapat mempertahankan karakteristik teh daun bambu selama waktu penyimpanan 6 minggu lebih baik yaitu dengan kandungan fenol sebesar 114,466 mg/100g dan kandungan flavonoid sebersar 27,675 mg/100g.
ABSTRACT
Tea is a popular drink and is in great demand by Indonesians as well as in the world. One type of tea is herbal tea, which is made from various leaves, seeds and plant roots. Tabah bamboo leaf tea (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz) is an example of herbal tea that is processed to utilize the compounds contained in the tabah bamboo leaves to produce its own character. The storage at the right temperature can maintain the character of the tabah bamboo leaf tea (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz). This research was carried out to determine the proper storage temperature of tabah bamboo leaf tea during storage with packs of papersack from different temperature treatments for 6 weeks. This study used a completely randomized design (CRD) which consisted of two factors, the first factor used was storage temperature and the second factor was storage time. The first factor consists of two types of temperature, namely : a temperature of 10°C and a temperature of 30°C. The second factor consists of 6 levels, namely 1 week storage time, 2 weeks storage time, 3 weeks storage time, 4 weeks storage time, 5 storage time weeks and 6 weeks of storage. The parameters observed in this study consisted of chemical analysis including moisture content, pH, total acid, total phenol, flavonoids and organoleptic tests consisting of the color of the brewed water, aroma and taste of the brewed tea leaves. The results showed that the storage temperature of 10°C could better maintain the characteristics of bamboo leaf tea during the storage time of 6 weeks, namely with a phenol content of 114.466 mg / 100g and a flavonoid content of 27.675 mg / 100g.
Downloads
References
Aryadi, F.Sri Wahyudi.Sri Rejeki. (2017).Analisis Organoleptik Produk Teh Celup Tawaloho(Spondias Pinnata), 2(5), pp. 792–799.
Ayu Arizka, A. dan Daryatmo, J. (2015).Perubahan Kelembaban dan Kadar Air Teh Selama Penyimpanan pada Suhu dan Kemasan yang Berbeda, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 4(4), p. 2015. doi: 10.17728/jatp.v4i4.6.
D.A.Anggorowati,GitaPriadini,Thufail.(2016).Potensi Daun Alpukat (Persea Americana Miller) Sebagai Minuman Teh Herbal Yang Kaya Antioksidan. Available at: https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/912/834 (Accessed: 20 September 2020)
Dungir, S. G., Katja, D. G. dan Kamu, V. S. (2012).Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Jurnal Mipa Unsrat Online. Available at: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo (Accessed: 20 September 2020).
I.P.Dewata, P.A. Shandi W, I.W. Rai Widarta.(2017).Antioksidan Dan Sifat Sensoris Teh Herbal Daun Alpukat.6(2), pp. 30–39.
Kunci,K.(2016).Gigantochloa nigrociliata Kurz .VIII(1), pp. 74–82.
Lu, B. Xiaoqin Wu,Xiaowei Tie,Yu Zhang,Ying Zang. (2005).Toxicology and safety of anti-oxidant of bamboo leaves. Part 1 : Acute and subchronic toxicity studies on anti-oxidant of bamboo leaves’, 43, pp. 783–792. doi: 10.1016/j.fct.2005.01.019.
Muhtar, D. F, Yumima, Hasna Ahmad.(2017).Pemanfaatan tumbuhan bambu oleh masyarakat di kecamatan oba utara kota tidore kepulauan.
Panggalih, A. D. I. I. dan Pertanian, F. T. (2010).Pengaruh jenis kemasan dan suhu penyimpanan pada umur simpan teh hijau.
Ramlah.(2017).Penentuan Suhu dan Waktu Optimum Penyeduhan Daun Teh Hijau ( Camellia Sintesis L .) P + 2 Terhadap Kandungan Antioksidan Kafein’, Skripsi, pp. 1–87.
Ramli, I. A., Yanto, S. dan Kunci, K. (2017) ‘Ida Amalia Ramli, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S158-S164 S158’, 3, pp. 158–164.
Sari, D. A.dan Hadiayanto. (2017) .Teknologi Dan Metode Penyimpanan Makanan Sebagai Upaya Memperpanjang Shelf Life.