Pengaruh Penambahan Urea pada Mediad dan Pemanasan terhadap Produksi Biogas
Abstract
Biogas is one of the energy sources originating from livestock waste, besides being environmentally friendly (renewable energy), it can also be used for sustainable energy. Biogas is a mixture of gases resulting from an anaerobic fermentation process from livestock manure (cow). The purpose of this study was to determine the effect of adding various urea concentrations and heating in deep biogas production. This study applied a completely randomized design (RAL) with two treatment factors: heating (heating and without heating) and urea concentration (2%, 4%, 6%, 8%). Observations carried out in the form of measuring the temperature of biogas media, gas volume, CO2, the volume of methane gas, and the time of biogas formation. Variant analysis showed that the heating interaction and urea concentration showed a significant effect (P <0.05) on the measurement of biogas media temperature, gas volume, CO2, methane volume, and biogas formation time. The results showed that the combination of heating treatment with 8% urea concentration was the best treatment in producing biogas with the characteristics of gas volume of 16.67 ml, CO2 content of 0.08%, methane volume of 15.49 ml, with the time of biogas formation which is on the day 10.
Downloads
References
Ginting, N. 2007. Penuntun Praktikum : Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan. Departemen Peternakan Fakultas Pertanian : Universitas Sumatera Utara.
Gunadnya, I.B P., & Setiyo, Y. Modifikasi Instalasi Biogas Kotoran Sapi Tipe Fixed Dome di Anggota Kelompok Tani Kanti Sembada Desa Candikuning. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), 5(1), 22-27.
Gustiar F(2014). Reduksi Gas Metan (CH4) dengan Meningkatkan Komposisi Konsentrat dalam Pakan Ternak Sapi. Jurusan Peternakan Universitas Sriwijaya.
Hantoni.2000. Perancangan Bioreaktor Gas Bio Tipe Generator Asitelin. Universitas Udayana. Skripsi. Tidak dipublikasikan, Jurusan Teknik Pertanian, Program Studi
Hessami M.A., Christensen S. and Gani R. 1996. Anaerobic digestion of household organic waste to produce biogas. Renewable Energy (9) : 1-4, 954-957.
Indarto Khori (2010). Produksi Biogas Limbah Cair Industri Tapioka Melalui Peningkatan Suhu dan Penambahan Urea pada Perombakan Anaerob. Jurusan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Lee, C., Stahlberg, E.A. and Fitzgerald, G. 1995. Chemical Structure of Urea in Water. J. Phys. Chem., 99 (50): 17737-17741. DOI: 10.1021/j100050a011
Pedrawati. A. A. I. R. 2010. Kajian Ratio Kotoran Sapi Dengan Air Pada Bioreaktor Tipe “UAS (Up flow Anaerobic Sludge)” Dalam Memproduksi Biogas. Universitas Udayana. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Jurusan Teknik Pertanian. Program Studi Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar.
Ratnaningsih, H. Widyatmoko danT. Yananto. 2009. Potensi pembentukan biogas pada proses biodegradasi campuran sampah organik segar dan kotoran sapi dalam batch bioreaktoranaerob. J. Teknol. Ling. 5(1):19-26.
Sahidu, S. 1983. Kotoran Ternak Sebagai Sumber Biogas. Dewaruci. Jakarta.
Santoso, A. A. (2010). Produksi Biogas Dari Limbah Rumah Makan Melalui Peningkatan Suhu dan Penambahan Urea Pada Perombakan Anaerob (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret). Ini linknya
Setu Embu W. 2019. KESDM Terus Dorong Penggunaan EBT Jadi Sumber Energi Masyarakat. https://www.merdeka.com/uang/esdm-terus-dorong-penggunaan-ebt-jadi-sumber-energi-masyarakat.html. Kamis, 4 April 2019. 12:45
Suyitno; Sujono, Agus, Dharmanto, 2010. Teknologi Biogas (Pembuatan, Operasional, dan Pemanfaatan). Yogyakarta. Graha Ilmu.
Wiratmana, I. P. A., Sukadana, I. G. K., & Tenaya, I. G. N. P. (2012). Studi eksperimental pengaruh variasi bahan kering terhadap produksi dan nilai kalor biogas kotoran sapi. Jurnal Energi dan Manufaktur, 5(1). Linknya ini
Yani M, Darwis AA. 1990. Diktat Teknologi Biogas. Pusat Antar Universitas Bioteknologi- IPB. Bogor
Yanuartono, Y., Nururrozi, A., Indarjulianto, S., Purnamaningsih, H., & Raharjo, S. (2017). Urea: Manfaat Pada Ruminansia. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 28(1), 10-34.